Thomas Tuchel dan Thiago SIlva Mendapatkan Kesempatan Kedua Meraih Trofi Liga Champions

Jakarta, Inako

Pelatih kepala Chelsea Thomas Tuchel dan bek veteran Thiago Silva akan menebus kekalahan yang mereka rasakan dari Bayern Munich, di final Liga Champions musim lalu, saat mereka melawan Man City di final ajang yang sama, Sabtu besok.

Apa pun yang terjadi di final Liga Champions hari Sabtu melawan Manchester City, pelatih Chelsea Thomas Tuchel telah mencatat rekor sejarah sebagai pelatih pertama di Eropa yang berhasil mencapai final ajang Liga Champions dalam dua musim berturut-turut dengan klub yang berbeda.

Pengaruh Tuchel terhadap Chelsea, setidaknya dalam dalam beberapa pertandingan terakhir, sepertinya tidak terlalu luar biasa, dan dapat diperdebatkan.

Kesuksesannya membawa raksasa Prancis, Paris Saint-Germain, ke final Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah, tidak cukup untuk menghentikan keinginan PSG memecatnya pada bulan Desember.

Di bawah asuhan Pochettino, PSG finis di posisi kedua di Ligue 1 Prancis di bawah Lille. Mereka tersingkir dari Liga Champions di semifinal oleh Man City.

Jadi Thomas Tuchel tingalkan Paris dengan reputasi bagus, teristimewa saat membawa PSG ke final Liga Champions musim lalu dan kalah tipis dari Bayern Munich di Lisbon.

Di Chelsea, ia mengambil alih tim yang berkinerja buruk di bawah Frank Lampard dan memberikan dampak langsung - Tuchel telah mengubah klub London menjadi mesin yang sangat terlatih dengan pertahanan tiga orang yang dipimpin oleh kapten lamanya di Paris, Thiago Silva.

Mereka menjaga 18 clean sheet dalam 24 pertandingan pertamanya sebagai pelatih, yang berpuncak pada kemenangan semifinal atas Real Madrid.

Kembali ke Portugal

Sekarang dia kembali ke Portugal, di mana dia membawa PSG melalui dua pertandingan sistem gugur melawan Atalanta dan RB Leipzig di 'Delapan Besar' musim lalu sebelum menyerah ke Bayern.

Tuchel mengikuti jejak Jurgen Klopp ketika dia mengambil pekerjaan kepelatihan di Mainz pada awal karirnya dan lagi di Dortmund. Ia kini berharap bisa menyamai pencapaian Klopp dalam memenangi final Liga Champions 2019 bersama Liverpool, 12 bulan setelah timnya kalah pada tahap yang sama dari Madrid.

Namun, pelatih berusia 47 tahun itu tidak yakin pengalamannya musim lalu sangat berarti bagi para pemain yang akan tampil di Estadio do Dragao melawan City.