Tiga Bulan Kedepan, Petani Flores Panen Jambu Mete

Kupang, Inako –

Sejumlah petani di dua kabupaten, yakni Kabupaten Sikksa dan Flores Timur, NTT saat ini sedang menikmati panen raya jambu mete.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur Yohanis Tay Ruba, selama tiga bulan ke depan, petani jambu mete di kabupaten itu akan menikmati hasil panenan mereka.

"Para petani di kedua kabupaten di Pulau Flores itu saat ini sedang memanen jambu mete yang telah dijadikan sebagai komoditas unggulan bagi para petani setempat," katanya, di Kupang, Rabu (11/7).

Yahanis memaparkan, dari sekian kabupaten yang menanam jambu mete, Sikka dan Flores Timur dikenal sebagai daerah yang sangat menonjol dalam produksi komoditas itu.

Akan tetpai, lanjut Yohanis, jambu mete bukanlah satu-satunya komoditas perkebunan daerah itu. Di wilayah itu kita juga bisa menyaksikan komoditas perkebunan lain seperti seperti kakao, cengkeh, kopi dan kelapa. 

"Hasil perkebunan ini sekarang sudah memasuki musim panen. Kami berharap panen petani ini bisa maksimal untuk meningkatkan pendapatan mereka," ujarnya.

Seorang petani jambu mete di Desa Honihama, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, Kamilus Tupen, Jumat lalu mengatakan, para petani di daerah itu mulai memasuki awal musim panen. 

"Masa panen mete rata-rata sama dialami semua petani di wilayah Flores Timur dan sekitarnya," katanya.

Ia menjelaskan, produksi jambu mete untuk musim tanam kali ini cukup baik, meskipun sebelumnya ada kekhawatiran terhadap serangan hama dan kondisi angin kencang.

"Namun kalau tidak meleset, maka hasilnya hampir sama dengan produksi 2017, artinya terbaik sepanjang beberapa tahun ini," ujarnya.

Kamilus menjelaskan, sebagian besar petani di Desa Honihama dan Riangduli maupun di sekitarnya rata-rata memiliki 0,25 hektare lahan untuk tanaman jambu mete.