Tiga Mahasiswa Unsoed Tapaki Puncak Gunung Aconcagua Argentina

Binsar

Thursday, 20-12-2018 | 13:33 pm

MDN
3 Mahasiswa Unsoed Sukses Tapaki Puncak Aconcagua di Argentina [ist]

Jakarta, Inako –

Kemampuan para pendaki Indonesia dalam menaklukan beberapa puncak gunung tertinggi di sejumlah negara, ternyata tidak kalah dengan pendaki kawakan dari negara lain. Paling tidak hal itu bisa dibuktikan oleh tiga mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Jawa Tengah, dari Unit Pandu Lingkungan Mahasiswa Pencinta Alam (UPL MPA), yang berhasil menapaki kaki di puncak Gunung Aconcagua di Argentina, belum lama ini.

Prestasi tersebut merupakan langkah awal dari tekad mereka dalam merealisasikan misi menaklukan seven summits alias pendakian tujuh puncak tertinggi di tujuh benua di masa mendatang.

“Untuk melanjutkan cita-cita anggota terdahulu, anggota UPL MPA Unsoed Purwokerto, Jawa Tengah, bertekad menggapai seven summits,” ujar Profesor Hibnu Nugroho selaku pembina UPL MPA Unsoed melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (20/12/2018).

Koordinator Sistem Informasi Unsoed, Alief Einstein menjelaskan, anggota UPL MPA yang tergabung dalam atlet BRI Soedirman Expedition VII berhasil menapaki puncak Aconcagua (ketinggian 6.961 meter di atas permukaan laut/mdpl), Argentina, pada 17 Desember 2018 waktu setempat.

Perjalanan selama 16 hari menuju puncak tertinggi di Benua Amerika Selatan itu dimulai dari Panitetes. Kemudian menuju ke kamp Plaza de Mulas (4.370 mdpl). Di sana, tim UPL MPA Unsoed beberapa kali melakukan res day sebelum melanjutkan perjalanan ke kamp selanjunya yaitu kamp Canada (5.000 mdpl). 

Menurut rencana operasional sebelumnya, tim sedianya akan melakukan summit (menapaki puncak gunung) pada 16 Desember 2018. Namun, karena kendala cuaca yang kurang stabil, akhirnya tim bersama guide (pemandu jalan) memutuskan untuk melakukan summit sehari setelahnya, yakni 17 Desember 2018. “Sepanjang jalur pendakian, tim selalu melakukan aklimatisasi guna menstabilkan kondisi tubuh,” kata Alief.

Setelah beranjak dari kamp Canada atau kamp 1, pada 15 Desember 2018, tim berhasil mencapai kamp Alaska (5.200 mdpl) dan kemudian langsung melanjutkan perjalanan ke kamp Nido de Conderes (5.570 mdpl) atau kamp 2. Keesokan harinya, pada 16 Desember 2018, tim bergegas melanjutkan perjalanan menuju kamp 3 atau kamp terakhir yaitu kamp Colera (6.000 mdpl). Tim sempat diterjang badai dan angin kencang saat menuju kamp selanjutnya.

Setelah kamp Colera, perjalanan pun dilanjutkan ke Independencia (6.300 mdpl), jalur yang sudah begitu dekat dengan puncak Aconcagua. Akhirnya, pada 17 Desember 2018, tepat pada pukul 14.58 waktu Argentina atau 18 Desember pukul 00.58 WIB, tim atlet BRI Soedirman Expedition VII berhasil mengibarkan Bendera Merah Putih, bendera almamater Universitas Jenderal Soedirman, dan panji UPL MPA Unsoed di puncak Aconcagua (6.961 mdpl).

Tim atlet yang terdiri atas Mohammad Ridho Ashari, Ningam Syukri, dan Miftakhur Rizky itu, juga berhasil bermain kesenian wayang khas Banyumas, Jawa Tengah, di Puncak Aconcagua. Permainan wayang tersebut berceritakan tentang Babat Sungai Serayu. “Summit ini juga dipersembahkan untuk hadiah ulang tahun PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di hari jadinya yang ke 123 tahun,” ucap Alief.

 

KOMENTAR