Tiga Siswa SMP Fioreti Raih Peringkat Tertinggi di UNBK 2019

Sifi Masdi

Sunday, 02-06-2019 | 19:25 pm

MDN
Peraih UNBK tertinggi: Evelin Bertua Nababan (kiri), Agnes Karen  Masdi (tengah), Elsa Rafoel (kanan), Tangerang, Sabtu (1/6/2019) [inakoran.com]

Tangerang, Inako

Tiga orang siswa SMP Fioreti, Tigaraksa, Tangerang, Banten, meraih Nilai Evaluasi Murni  (NEM) tertinggi dalam Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2019.  Ketiga siswa tersebut adalah Agnes Karen meraih peringkat pertama dengan nilai 325,02 (32,502); Elsa Rafoel meraih peringkat kedua dengan nilai 318,03 (31,803); dan Evelin Bertua Nababan menduduki posisi ketiga dengan nilai 306,5 (30,65).

Pengawas Pembina Gugus 05, Agus Mulyadi, M.Pd [inakoran.com]

 

Selain itu, ada beberapa siswa meraih nilai tertinggi di masing-masing bidang studi. Regina Romaito D. Sinaga meraih nilai 92 untuk Bahasa Indonesia; Ferdinand Octavia meraih nilai 98 untuk Bahasa Inggris; Evelin Bertua Nababan meraih nilai 92,5 untuk Matematika; sementara nilai tertinggi untuk IPA disabet Elsa Rafoel dengan nilai 77,5. Seperti diketahui mata pelajaran SMP yang masuk UNBK tahun 2019 adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA.

Pengumuman nilai kelulusan ini dilakukan dalam acara Pelepasan 52 Lulusan Angkatan ke-14 SMPS Fioreti Tigaraksa, di Gedung Serba Guna Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (1/6/2019). Hadir dalam acara tersebut Pengawas Pembina Gugus 05, Agus Mulyadi, M.Pd, Ketua Yayasan Fioreti Tigaraksa, Sr. Adriana Turnip SFD, Ketua Komite Sekolah, Yustian Liga, para guru, dan para orangtua siswa.

Kelas IX B SMPS Fioreti bersama dengan orangtua [inakoran.com]

 

Agus Mulyadi yang mewakili Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang menyampaikan ucapan terimakasih kepada Yayasan Pendidikan Fioreti Tigaraksa yang telah berhasil mendidik dan membimbing para siswa/i sebanyak 52 orang dan dinyatakan lulus seratus persen.

“Saya mengucapkan selamat kepada Yayasan Fioreti dan juga kepada putri-putri SMP Fioreti yang telah melaksanakan evaluasi mulai dari UAS, UASBN, hingga UNBK. Ada 52 orang siswa yang dinyatakan lulus seratus persen,” kata Agus dalam sambutannya.

Kelas IX A SMPS Fioreti  bersama dengan orangtua [inakoran.com]

 

Menurut Agus, saat ini masyarakat tengah menghadapi era globalisasi dalam segala bidang kehidupan. Dunia global ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat dan kemajauan teknologi. Karena itu, Agus meminta siswa/i untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Namun di sisi lain Pengawas Pembina Gugus 05 itu juga mengingatkan para siswa agar penguasaan ilmu pengetahuan harus diimbangi dengan keterampilan dan afeksi.

“Penguasaan ilmu pengetahuan tentu tidak cukup, tapi juga harus miliki keterampilan dan afeksi. Kalau Anda menguasai ilmu pengetahuan, namun tidak didukung oleh sikap yang baik (afeksi), maka Anda tidak dinyatakan lulus. Karena itu harus ada keseimbangan antara penguasaan pengetahuan dan sikap yang baik,” tambah Agus.

Dalam kesempatan ini Agus juga mengapresiasi upaya Sekolah Fioreti dalam menerapkan pendidikan karakter, dengan menerbitkan buku pendidikan karakter. “Saya mengapresiasi kerja keras Yayasan dan para guru menerbitkan buku pendidikan karakter,” tuturnya.

Apresiasi tersebut langsung ditanggapi Ketua Yayasan Fioreti Sr. Adriana SFD. Ia bersyukur atas keberhasilan Yayasan menerbitkan buku pendidikan karakter sebagai paduan dalam membentuk sikap dan karakter siswa sesuai dengan nilai-nilai ke-SFD-an.

Seperti diketahui Konggregasi SFD telah menerbitkan buku dengan judul “Panduan Pendidikan Karakter untuk SMP. Buku yang diterbitkan oleh Penerbit Erlangga itu disusun para guru dan Suster SFD yang bernaung dibawah Yayasan Setia Medan,  Yayasan Santa Maria Banjarmasin, dan Yayasan Fioreti Tigaraksa.

 





 

 

 

KOMENTAR