Tim Pengacara: Akui Kejanggalan dalam Kasus RW Hendra Saputra Yang Dituduh Menganiaya Warganya Karena Sembako

Tangerang, Inako
Tim Pengacara yang menangani Kasus RW Hendra Saputra di Tangerang Selatan mengakui banyak kejanggalan yang terjadi pada klien mereka ketika sidang dilaksanakan di Pengadilan Negeri Tangerang Kamis (13/8/20).
mengungkapkan beberapa kejanggalan yang terjadi
pada kasus yang menjerat klien mereka
Hendra Saputra di Pengadilan Negeri Tangerang
Kamis (13/8/20)
Hal itu disampaikan Tommy santosa S.H, salah satu pengacara RW Hendra Saputra yang didakwa menganiaya warga bernama Cahyani saat bansos dibagikan pada Mei 2020.
Ada banyak kejanggalan yang terjadi tegas Santosa. Yang pertama adalah mengapa hanya terbentur antara jidat dengan jidat bisa masuk ranah Pidana?
Yang kedua lanjut Santosa adalah; dari laporan kepolisian Polsek Ciputat berisi tindakan fisik jidat Cahyani (pelapor) dibenturkan oleh Hendra Saputra (terlapor) dengan jidat Sang RW sebanyak 7 kali, yang mengakibatkan robek memar di jidatnya?
Namun (Rodhiyani) istri dari pak RW Hendra Saputra melihat depan mata sendiri hanya satu kali terbentur saat Kejadian, janggal bukan?
Karena kalimat TERBENTUR dengan DIBENTURKAN makna sangat beda. Jika "dibenturkan" maka ADA TINDAK PIDANA didalam nya, namun jika "terbentur" maka jelas TIDAK ADA TINDAK PIDANA didalam nya, tutur Tommy Santosa.
Ketiga, sambung Santosa, Cahyani (pelapor) beberapa bulan lalu sempat di datangi keluarga Hendra Saputra untuk upaya permintaan maaf dan ingin memberikan uang biaya pengobatan kepadanya. Namun Cahyani menolaknya dengan alasan "bila saya terima uang ini dan kita damai, maka 200 orang oknum Ormas dan beberapa pentolannya akan mengejar Cahyani? Lalu ada apa dibalik kasus yang sedang dijalankan ini. Tegas Tommy sekali lagi.
Ke empat, jelas Tommy Santosa, hasil visum isi nya dipukul sebanyak 7 kali, sementara laporan dari Polsek Ciputat itu di benturkan sebanyak 7 kali.
Dalam kasus ini banyak kejanggalan dan ketidakadilan masalah hukum yang diterapkan kepada Hendra Saputra. Kami berharap kebenaran harus berpihak kepada klien kami, tutup Tommy Santosa kepada media yang hadir.
(Imran)
TAG#TOMY, #HENDRA SAPUTRA, #IMRAN
190234142

KOMENTAR