Tim Sepak Bola Belanda Sering Disebut Holland, Padahal Negaranya Belanda, Ini Penjelasannya

Jakarta, Inakoran

Belanda termasuk di antara kuda hitam Euro 2024. Tim Oranje ingin melangkah lebih jauh sejak tersingkir di babak 16 besar tiga tahun lalu. Belanda telah membuktikan kekuatan baru di bawah Ronald Koeman setelah lolos ke posisi kedua grup mereka di belakang Prancis.

Virgil van Dijk dan rekannya telah menempuh perjalanan panjang dalam tiga tahun sejak kekalahan mengejutkan mereka di babak 16 besar dari Republik Ceko di Euro 2020.

Belanda akan memperbarui permusuhan dengan Prancis asuhan Kylian Mbappe di Grup D dalam salah satu pertandingan babak grup musim panas ini.

Fans tim Belanda di seluruh dinia memanggil tim ini dengan berbagai nama berbeda. Meski Negaranya sendiri tetap bernama Belanda, namun tim nasional mereka menggunakan julukan Holland dan Oranje. 

Mengapa demikian? Melansir talkSport, berikut ini penjelasannya. Belanda Utara dan Belanda Selatan merupakan provinsi di sebelah barat Belanda, dan Belanda Utara merupakan lokasi ibu kota negara, Amsterdam.

Dalam sejarah, tujuh provinsi yang mencakup wilayah yang sekarang menjadi Belanda – Belanda, Groningen, Frisia, Overijssel, Guelders, Utrecht, dan Zeeland – membentuk aliansi melawan Spanyol, pada akhir tahun 1500-an.

Aliansi ini dikenal sebagai Republik Tujuh Persatuan Belanda selama hampir 200 tahun antara tahun 1579 dan 1795.

Belanda berperan sebagai bagian yang paling dominan karena menjadi penyumbang terbesar terhadap perekonomian dan kekayaan Belanda secara keseluruhan. 

Pada tahun 1806, Napoleon memaksa pemerintah Belanda untuk menerima saudaranya Louis Bonaparte sebagai raja yang mendirikan Kerajaan Belanda.

Kerajaan Belanda kemudian muncul dari kekalahan Napoleon pada Pertempuran Waterloo pada tahun 1815. Namun, mereka yang masih berhubungan dengan perdagangan ke dalam negeri tetap sering berhubungan dengan provinsi Belanda. Hal ini menyebabkan Holland menjadi umum digunakan sebagai julukan untuk seluruh negara setelahnya.

Tahun 2019, pemerintah Belanda secara terbuka memutuskan untuk berhenti menyebut dirinya sebagai Belanda. Nama Belanda, hanya digunakan dalam suasana resmi apa pun sejak itu sebagai bagian dari upaya untuk memperbarui citra globalnya.