Timothy Bradley Prediksi Terence Crawford Akan Mengalahkan Canelo Alvarez

Jakarta, Inakoran

Timothy Bradley, juara tinju tiga kali yang merebut sabuk dari Manny Pacquiao, memprediksi Terence Crawford akan mengalahkan Canelo Alvarez meski tubuhnya lebih kecil, karena petinju Meksiko itu belum pernah mengalahkan siapa pun sejak 2021.

Pasangan ini diberitakan akan naik ring sejak akhir tahun 2024, tetapi sejauh ini belum ada yang benar-benar terwujud. Meski demikian, ada banyak kegembiraan tentang gagasan raja kelas menengah super yang bersatu melawan juara kelas menengah ringan.

Pertarungan ini akan mempertemukan petarung yang cerdas dan kuat dalam hal pukulan ganda, Crawford, melawan petarung yang tangguh dalam hal tekanan, Canelo, yang sangat tahan lama, memiliki pukulan keras, dan terkenal karena pertahanan pukulan baliknya yang berbakat.

Namun terkait yang terakhir, Bradley berpikir kekuatannya telah cukup memudar sehingga tidak akan menjadi masalah bagi Bud untuk berhadapan di atas ring, bahkan jika ia harus naik dua divisi untuk menjadikan malam pertarungan kelas menengah super itu kenyataan.

"Semua orang terus membicarakan berat badan, 'Oh, dia akan menjatuhkannya,” kata Bradley melalui saluran YouTube-nya, melansir Marca.

"Kapan terakhir kali Canelo menjatuhkan seseorang? Kalian semua bisa berhenti dengan mengatakan, 'Dia akan menjatuhkan Crawford.' Ayolah, kawan. Bukankah kita baru saja melihat seseorang [Oleksandr Usyk] melawan seorang pria [Tyson Fury] yang 50 pon lebih berat?

"Canelo tingginya sama [dengan Crawford]. ... Dia bukan petarung dengan berat badan 168 pon alami! Dia petarung hebat! Benar sekali! Tapi Anda tahu siapa lagi petarung hebat, yaitu Crawford. Petarung hebat tahu cara mengatasinya."

Apakah Bradley benar?

Meskipun benar bahwa penghentian terakhir Canelo terjadi saat melawan Caleb Plant di MGM Grand pada November 2021, Bradley mengabaikan fakta bahwa petinju Meksiko itu telah menghadapi, dan mengalahkan, nama-nama ternama seperti Gennady Golovkin, John Ryder, Jermell Charlo, Jaime Munguia, dan Edgar Berlanga.

Ia telah menang lima kali sejak KO terakhirnya, dan semuanya diraih melalui keputusan mutlak dalam penampilan yang nyaman saat ia mempertahankan sabuk kelas menengah super miliknya. Satu-satunya kekalahannya saat itu terjadi saat melawan Dmitry Bivol dari Rusia saat ia menantang sabuk kelas berat ringan WBA.