Timses Jokowi Minta SBY Sebut Siapa yang Ganggu Dirinya

Sifi Masdi

Saturday, 22-12-2018 | 23:52 pm

MDN
Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono [ist]

Jakarta, Inako

Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar pihaknya tak diganggu. Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin meminta SBY mengungkap siapa pihak pengganggu yang dimaksud.

"Ada baiknya Pak SBY menyampaikan memang ada yang mengganggukah? Kalau ada, sebaiknya disampaikan ke publik supaya tidak terjadi apa yang disebut pernyataan itu framing kepada pasangan kami karena berbeda koalisi dengan Pak SBY," ungkap Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, Sabtu (22/12/2018).

SBY menyampaikan pesan agar tak diganggu setelah bertemu dengan Ketum Gerindra sekaligus capres Prabowo Subianto. Karding menyebut justru pihaknyalah yang seharusnya mengeluh karena berbagai isu yang melemahkan Jokowi.

"Justru yang seharusnya mengeluh, kalau boleh mengeluh itu adalah kami. Kami ini korban daripada isu-isu, fitnah, dan kebohongan, seperti isu PKI, isu kriminalisasi ulama, kemudian isu antek asing, antek aseng, dan seterusnya. Itu adalah gangguan yang sangat teramat dahsyat," ucap politikus PKB itu.

Menurut Karding, framing-framing atau pencitraan tidak seharusnya digunakan. Ia meminta pasangan calon di Pilpres 2019 koalisi masing-masing berkampanye secara sehat dan tidak saling menjatuhkan.

"Oleh karena itu, yang terpenting adalah bagaimana kita bekerja sekaligus berkampanye secara positif tanpa perlu saling mengganggu karena memang kampanye ini tujuannya untuk suatu kebaikan," tutur Karding.

SBY sebelumnya menyatakan Demokrat akan kian intensif melakukan kampanye mulai Januari 2019, termasuk bersama Gerindra, untuk memenangkan Prabowo-Sandiaga Uno. Namun ia berharap tidak ada pihak-pihak yang mengganggu mereka.

"Tolong kami jangan diganggu. Karena kami tidak akan pernah mengganggu siapa pun. Biar semua mendapatkan ruang dan jalan untuk berikhtiar, masing-masing berjuang," kata SBY saat menggelar konferensi pers bersama dengan Prabowo, Jumat (21/12).


 

KOMENTAR