Timses Prabowo-Sandi Nilai Protes Pernyataan “Tampang Boyolali” Upaya Diskreditkan Prabowo

Sifi Masdi

Monday, 05-11-2018 | 09:44 am

MDN
Massa Boyolali yang protes terhadap pernyataan Prabowo Subianto [ist]
"Yang juga kami heran kok sampai mengerahkan, memobilisasi ASN. Ada camat, kades, kami punya bukti-buktinya di sana,"

 

Solo, Inako

Tim sukses Prabowo-Sandi menilai aksi demo warga Boyolali, Jawa Tengah, yang memprotes pernyataan “tampang Boyolali” dari Prabwo Subianto, di Balai Sidang Mahesa Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (4/11/2018), telah mendiskreditkan Prabowo.

Penilaian ini diungkapkan oleh Badan Pemenangan Prabowo-Sandi Provinsi Jawa Tengah, Sriyanto Saputro dalam konferensi pers di Solo, Jawa Tengah, Minggu (4/11/2018).

Menurut Sriyanto, banyak spanduk dan baliho yang dibawa massa aksi protes bernada ujaran kebencian. "Kalau boleh dikatakan sudah menyebar kebencian karena banyak baliho, kemudian spanduk yang mendiskreditkan Pak Prabowo. Biar saja, tapi rakyat yang akan menilai," kata Sriyanto.

"Yang juga kami heran kok sampai mengerahkan, memobilisasi ASN. Ada camat, kades, kami punya bukti-buktinya di sana," tambahnya.

Meski menilai ada pelanggaran, Sriyanto mengatakan, pihaknya tetap menyerahkan sepenuhnya masalah tersebut ke Bawaslu.

Hal senada juga diungkapkan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono. Ia mengatakan, timnya telah menemukan beberapa bukti adanya pelanggaran dalam acara aksi protes warga Boyolali.

Bukti yang dimaksudkan tersebut di antaranya adalah adanya mobilisasi massa yang melibatkan ASN. Kemudian penggunaan kata ujaran kebencian, baik yang disampaikan dalam acara maupun yang tertulis di spanduk dan baliho.

"Kemudian tempat penggunaan acara tersebut juga adalah tempat yang sebenarnya dilarang untuk terjadinya mobilisasi massa dalam kegiatan politik," kata Ferry.

Maka dari itu, Ferry berharap pelanggaran yang terjadi dalam aksi protes di Boyolali tersebut dapat segera ditindaklanjuti oleh Bawaslu atau Panwaslu setempat.

Sebelumnya, Ketua DPRD Boyolali yang juga koordinator aksi protes, S Paryanto mengungkapkan, aksi protes diikuti sekitar 15.000 warga Boyolali. Aksinya itu dilakukan secara spontan dan tidak mengandung muatan politik.

"Hari ini (Minggu) spontan warga melakukan aksi protes atas pidato Prabowo. Ini murni riil gerakan masyarakat Boyolali. Tidak ada muatan apapun. Jadi, jangan ada salah arti, salah persepsi," kata Paryanto di Balai Sidang Mahesa Boyolali, Jawa Tengah.


 

Baca juga :


 

 

 

KOMENTAR