Tingkatkan Produksi Garam, Kemenko Marves Harap PT Garam Lebih Produktif

Jakarta, Inako
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, melalui Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves, menghimbau PT Garam selaku BUMN terdepan di sektor pergaraman nasional, agar lebih modern dan profesional.
Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Safri Burhanuddin melalui arahannya dalam Rakor Virtual (Jumat, 29 Mei 2020), membahas mengenai progress dan capaian pergaraman nasional, mengatakan PT Garam agar lebih dapat meningkatkan produktivitasnya baik dari sisi kualitas, maupun kuantitas produksi garam.
“Tentunya harus berbeda dengan metode yang diterapkan oleh petambak garam yang ada saat ini yang masih bersifat konvensional, baik garam untuk pemenuhan keperluan industri yang saat ini terus meningkat, dan berkembang serta makin beragam kebutuhannya, maupun juga untuk konsumsi,” ujarnya.
Diketahui, bahwa pembuatan garam melalui metode evaporasi (penguapan dengan menggunakan sinar matahari), telah dilakukan sejak zaman Hindia Belanda dan itu telah diterapkan oleh PT Garam sejak masih bernama Jawatan Regie Garam.
Sementara itu, Asisten Deputi Hilirisasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves, Amalyos mengungkapkan, ada 2 permasalahan utama pergaraman nasional saat ini, yaitu; Pertama, Kuantitas atau Jumlah produksi yang dihasilkan masih belum bisa mencukupi kebutuhan industri yang memerlukan garam sebagai bahan baku, yang secara nasional dari waktu ke waktu terus meningkat. Kedua, garam yang dihasilkan baik dari tambak garam rakyat dan juga oleh PT Garam masih belum bisa memenuhi kebutuhan industri yang memerlukan garam sebagai bahan baku. Di sisi kualitas, garam yang dihasilkan saat ini oleh kalangan industri penggunaan garam, juga dianggap belum dapat memenuhi standar kualitas.
“Peningkatan produksi garam industri, sasarannya adalah untuk menunjang rencana pemerintah di sektor industri kimia dasar, industri aneka pangan, farmasi, dan perminyakan yang terus tumbuh dan makin berkembang dan bertujuan untuk mendapatkan, ataupun meningkatkan nilai tambah serta menciptakan produk industri yang berorientasi ekspor,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Direktur Utama PT Garam, Budi Sasono menjelaskan, bahwa PT Garam telah menyusun strategi dan kebijakan untuk merespon arahan dari Kemenko Marves, antara lain dengan jalan meningkatkan kemampuan daya saing garam nasional melalui program pergaraman terpadu, transformasi dan efisiensi, serta terus bersinergi dengan pergaraman rakyat.
“Selain itu, kami meningkatkan produksi dan produktivitas lahan pergaraman 100 ton/ha dan kualitas garam 85 persen premium, dengan NaCl di atas 94,7 persen, kontribusi PT garam sebesar 15 persen dari produksi nasional sebanyak 2,8 juta ton. PT Garam juga terus memantabkan strategi hilirisasi melalui penambahan garam olahan setiap tahun, dan juga memperjuangkan tata niaga garam yang sehat dan berkeadilan melalui kebijakan fiskal agar daya saing makin kuat demi menghadapi tantangan garam impor,” ujarnya.
Kemenko Marves Dukung Penuh Setiap Program Untuk Membantu Rakyat di Masa Pandemi
Pada kesempatan yang sama, Asdep Amalyos menyatakan akan mendukung penuh setiap program yang ditujukan untuk membantu masyarakat, khususnya masyarakat yang berperan di industri garam rakyat, yang terdampak pandemi. Salah satu program yang mendapat dukungan penuh Kemenko Marves adalah, dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Program PUGAR, dan ke depannya akan bertransformasi menjadi Program Sentra Ekonomi Garam Rakyat (SEGAR).
“Diharapkan ini akan mendorong dan membantu para petambak garam yang diwadahi dalam bentuk koperasi, untuk didorong dan terus dikembangkan,” jelasnya.
Adapun tujuan dari program SEGAR ini adalah, untuk meningkatkan kualitas garam dan melakukan penetrasi pasar. Selain itu Pihak KKP juga akan melakukan integrasi sistem stok berbasis pasar dan keunggulan wilayah, dengan harapan nantinya industri garam rakyat dari hulu sampai hilir akan terintegrasi.
“Untuk itu pihak KKP sangat membutuhkan dukungan K/L dan para pihak terkait khususnya Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi,” tutup Asdep Amalyos.
TAG#Jakarta, #Kemenko Maritim dan Investasi, #PT. Garam
190215762
KOMENTAR