Tips Singkat Mendidik Anak Menjadi Pribadi Yang Jujur

Binsar

Thursday, 08-08-2019 | 17:02 pm

MDN
Ilustrasi Mengapresiasi Kejujuran Anak [ist]

Inakoran.com –

Setiap anak pasti pernah berbohong, entah dalam skala kecil, sedang atau berbohong untuk hal yang serius. Anak berbohong untuk berbagai macam alasan, bisa karena tak ingin kena masalah hingga tak ingin menyakiti hati orang lain.

Kemampuan berbohong bisa dimiliki anak saat usaianya sekitar 2,5 tahun dan hal ini merupakan bagian dari kemampuan kognitif dan sosialnya.

Agar buah hati kita bisa jadi anak yang jujur, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan. Proses untuk mendidik anak memiliki kepribadian yang jujur mungkin butuh waktu yang tak singkat. Tapi kita bisa melakukannya dengan mengikuti sejumlah tips dasar berikut ini.

1. Jadilah Panutan Pribadi yang Jujur

Dikutip dari greatschools.org, Victoria Talwar, profesor madya di Department of Educational and Counseling Psychology, McGill University di Montreal memaparkan bahwa bila kita meminta anak untuk jujur tapi kita sendiri tak menjadi panutan yang jujur, maka anak akan kebingungan dalam menerima pesan kita. Misalnya, kita melarang anak makan es krim dengan bilang kalau kita tak punya uang. Padahal alasan utama kita melarangnya makan es krim adalah karena dia sudah makan cokelat dan permen.

2. Fokus pada Perkara Membereskan Masalah

Ketika kita memergoki anak menumpahkan gelas berisi air, tak perlu marah dan langsung memojokkannya sebagai pihak yang bersalah. "Adek yang menumpahkannya, ya. Ayo, langsung dibersihkan," di sini kita perlu fokus pada perkara membereskan masalahnya. Dengan begini, kita tak memberi "kesempatan" anak untuk berbohong.

3. Katakan Kalau Jujur Itu Lebih Baik

Victoria Talwar dalam penelitiannya menemukan bahwa memberitahu anak kalau kita akan senang bila mereka mau jujur bakal memotivasi mereka untuk jujur. Biasanya anak berbohong karena takut dimarahi. Tapi kalau kita mengatakannya padanya kalau kita tak bakal marah asal mau jujur, maka anak akan dengan sendirinya berkata jujur.

4. Jangan Menuruti Semua Kebohongannya

Angela Crossman, profesor dari Department of Psychology, John Jay College of Criminal Justice di City University of New York memaparkan saat kita mengetahui anak sedang berbohong, coba baca juga situasi yang ada. Bila kita tahu anak berbohong hanya untuk mencari perhatian kita, cobalah untuk mengabaikannya. Seringkali anak malah akan terus berbohong bila kita menuruti dan mengikuti keinginannya.

5. Apresiasi Kejujurannya

Jangan cuma menunjukkan rasa marah bila anak berbohong. Tapi juga tunjukkan apresiasi kita padanya bila sudah berani untuk jujur. Ucapkan terima kasih saat anak sudah mau berkata jujur. Cara ini secara tidak langsung bisa makin memotivasi anak untuk berani jujur dan terus terang.

Jangan keburu marah atau emosi ketika anak ketahuan berbohong. Kita bisa coba mengarahkannya pelan-pelan untuk membangun kepribadian dan karakternya jadi orang yang jujur. Semoga tips di atas bermanfaat.

KOMENTAR