TKN Minta Kubu Prabowo Harus Bisa Buktikan Tak Terlibat Rencana Pembunuhan Tokoh Nasional

Sifi Masdi

Wednesday, 12-06-2019 | 15:09 pm

MDN
Jubir TKN  Arya Sinulingga [ist]

Jakarta, Inako

Tersangka makar Tajudin mengaku mendapat perintah untuk membunuh 4 pejabat negara. TKN Jokowi-Ma'ruf menyebut, kubu Prabowo-Sandiaga harus bisa membuktikan tidak terlibat terkait kasus tersebut.

Empat tokoh yang menjadi target pembunuhan yaitu, Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan, dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.

"Saya katakan orang-orang ini dekat dengan pihak 02, teman-teman dari pihak 02. Pihak 02 juga harus membuktikan dirinya, apakah bersih dari hal ini usaha pembunuhan ini. Kalau mereka tidak bisa menyatakan dirinya bersih, wah bahaya betul bagi kelangsungan demokrasi kita," kata juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga kepada wartawan, Selasa (11/6/2019).

"Jangan sampai demokrasi oleh hal anarkis ini. Ini lebih anarkis karena sudah pembunuhan dan sebagainya," imbuh dia.

Dia meminta kubu Prabowo-Sandi bisa membuktikan tidak terlibat terkait rencana pembunuhan 4 tokoh itu. Apabila memang terbukti terlibat kasus itu, mereka harus bisa bertanggungjawab.

"Bisa dikatakan pihak yang dituduhkan itu harus membuktikan dirinya tidak terlibat atau pun ini, kalau terlibat harus bisa mempertanggungjawabkan. Pada pihak BPN pun harus buktikan tidak terlibat dalam urusan ini. Kalau mereka terlibat, mereka harus pertanggungjawabkan masalah ini," jelas dia.

Terkait kasus tersebut, Arya mengatakan polisi sudah memberikan fakta dan bukti adanya usaha rencana pembunuhan itu. Jika rencana pembunuhan itu memang benar maka bisa merusak proses demokrasi di Indonesia.

"Ini kan sudah masuk penyelidikan aparat kepolisian. Ini harus kawan-kawan polisi sudah memberikan fakta-fakta mengenai bukti-bukti adanya usaha untuk membunuh 4 tokoh yang disebut hasil investigasi. Ini pihak yang dikatakan ingin membunuh dan ada saksi-saksi harus membuktikan bahwa mereka tidak ada keinginan seperti itu. Kalau ternyata benar ini sangat bahaya bagi demokrasi kita," tutur Arya.

Sebelumnya, Polisi dan TNI menggelar jumpa pers dengan memutar video testimoni Tajudin. Udin bicara sambil berdiri dengan mengenakan kaus hitam dan putih.

"Nama Tajudin, tempat tanggal lahir Bogor 11 Januari 1979. Saya mendapatkan perintah dari Bapak Mayjen Purnawirawan Kivlan Zen melalui Bapak Haji Kurniawan alias Iwan untuk menjadi eksekutor penembakan target atas nama: satu, Wiranto; dua, Luhut Pandjaitan; tiga, Budi Gunawan; empat, Gories Mere," ucap Tajudin dalam video testimoni yang diputar saat jumpa pers di di Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (11/6).


 

KOMENTAR