TN Komodo Direncanakan Akan Ditutup Selama Setahun

Kupang, Inako –
Lokasi wisata Taman Nasional (TN) Komodo direncanakan akan ditutup bagi kunjungan para wisatawan. Penutuan akan dilakukan sebagai salah satu upaya pemerintah NTT meningkatkan populasi Komodo dan hewan yang menjadi mangsanya binatang purba itu di pulau yang menjadi habitatnya selama ini.
"Kawasan wisata TNK akan ditata kembali untuk menjaga habitat Komodo agar dapat berkembang dengan baik," kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, di Kupang, Jumat (18/1).
Meskipun waktunya belum ditentukan, namun Gubernur Laiskodat memastikan bahwa hal itu akan dilakukan pemda NTT guna mempermudah pemerintah daerah dalam menata kawasan wisata itu.
Saat ini, habitat Komodo (Varanus Komodoensis) berada di Pulau Komodo, Rinca, Gili Motang dan Gili Dasami. Ketiga lokasi itu, katanya, memang memerlukan perbaikan agar bisa meningkatkan populasi Komdo.
Data terakhir mencatat, populasi Komodo saat ini berada pada kisaran 4.000 - 5.000 ekor yang diperkirakan masih hidup di alam liar dalam kawasan TNK.
Ada sekitar 1.700 ekor komodo memilih habitat di Pulau Komodo, 1.300 ekor menyebar di Pulau Rinca, 100 ekor di Gili Motang, dan 100 ekor lainnya di Gili Dasami. Dan, menurut perkiraan, ada sekitar 2.000 ekor komodo menyebar di daratan Pulau Flores.
Gubernur Laiskodat mengatakan kondisi tubuh Komodo tak lagi sebesar dulu, karena mangsanya komodo seperti rusa dan sejenisnya menjadi usaha perburuan liar yang dilakukan oknum-oknum tidak bertanggungjawab dari Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kasus pembantaian puluhan ekor rusa dan kerbau di lokasi Taman Nasional Komodo beberapa waktu sebagai salah satu contohnya.
"Saya khawatir jika mangsanya komodo seperti rusa itu terus diburu dan dibantai, maka tidak menutup kemungkinan komodo akan saling memangsa satu sama lain untuk mempertahankan hidup," katanya.
Ia mengatakan apabila makanan utama komodo melimpah, maka instingnya sebagai binatang akan berbeda. Apabila rantai makanannya berkurang maka instingnya sebagai binatang pasti akan muncul.
Hal itulah yang tampaknya mendorong pemerintah untuk segera melakukan penataan di kawasan wisata Taman Nasional Komodo, dengan menutup sementara kawasan wisata itu dari kunjungan wisatawan selama satu tahun.
Penataan kawasan TNK, kata Gubernur Laiskodat, sebagai bentuk perlindungan negara terhadap Komodo yang merupakan satu-satunya binatang langka di planet bumi ini.
TAG#TN Komodo, #Pemda NTT, #Binatang Komodo, #Penutupan TN Komodo
190216530
KOMENTAR