Tokoh Papua Desak Presiden Jokowi Selesaikan Masalah Rasisme dengan Cara Adat

Sifi Masdi

Thursday, 22-08-2019 | 23:32 pm

MDN
Presiden Joko Widodo [ist]

Sorong,  Inako

Sekretaris Jenderal Forum Lintas Suku Asli Papua Raya Kota Sorong, Jerry D, meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) datang ke Papua Barat untuk menyelesaikan kericuhan yang terjadi akibat dugaan sikap rasisme terhadap mahasiswa asal Papua di Jawa Timur. Jerry menuturkan pihaknya telah mengidentifikasi masalah rasisme ini adalah permasalahan adat.

"Izinkan saya mewakili masyarakat akar rumput menghendaki kehadiran Bapak Presiden Republik Indonesia di tanah Papua dalam rangka penyelesaian permasalahan adat. Setelah kami identifikasi persoalan ini adalah persoalan adat," kata Jerry dalam pertemuan dengan Menkopolhukam Wiranto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di meeting room Swiss-Belhotel, Sorong, Papua Barat, Kamis (22/8/2019).

Jerry menjelaskan, masalah rasisme adalah masalah adat karena telah melukai hati orang asli Papua, baik di dalam maupun luar negeri. Jerry mengaku pihaknya berada di barisan terdepan saat aksi unjuk rasa berujung ricuh yang terjadi di Sorong pada Senin (19/8) dan Selasa (20/8).

"Kami berada pada front terdepan dari aksi reaksi dan semua aktivitas demo serta pembakaran dan penyampaian aspirasi," ujar Jerry.

Jerry berharap Jokowi sesegera mungkin datang ke Papua Barat karena masalah rasisme adalah permasalahan adat dan harus diselesaikan di tanah adat. Jerry menuturkan kehadiran Jokowi adalah permintaan kepala suku dan saat ini situasi psikologi masyarakat di Papua Barat tergantung pada para kepala suku.

"Kami meminta kehadiran Bapak Presiden agar permasalahan adat ini akan diselesaikan Bapak Presiden di atas tanah ini, karena Provinsi Papua dan Papua Barat adalah tanah adat. Situasi sekarang masyarakat akar rumput sedang menanti tindakan selanjutnya dari bapak-bapak kepala suku," jelas Jerry.

Kemudian Jerry juga meminta pemerintah pusat membenahi sistem pembinaan di asrama-asrama siswa siswi asli Papua se-Indonesia. Namun dia tak menjelaskan secara lanjut persoalan apa yang terjadi di asrama siswa siswi Papua selama ini.

"Sesegera mungkin merehabilitasi, merekonstruksi asrama-asrama mahasiswa yang tersebar di seluruh kota-kota studi. Jadi dikembalikan fungsinya sebagai asrama pelajar atau asrama mahasiswa. Kemudian ada perwakilan pemerintah selaku pengayom dan yang terorganisir di kota-kota di mana anak-anak asli Papua berstudi," ungkap Jerry.

Terkait sikap rasisme terhadap mahasiswa Papua yang terjadi di Jawa Timur, Jerry meminta agar pelaku ditindak. Dia pun mempersilakan aparat menindak mahasiswa Papua jika terbukti bersalah.

"Warga masyarakat Papua juga minta agar ditindak tegas oknum pelaku baik yang berujar dalam label merendahkan martabat manusia maupun yang melakukan tindakan dari dalam atau oknum mahasiswa, sehingga ada keadilan dalam penerapan hukum positif," tegas Jerry.

Terakhir, Jerry berharap Wiranto menyampaikan kepada Jokowi terkait kelanjutan sistem otonomi khusus daerah di Papua dan Papua Barat.

"Kami mohon Bapak Menko menyampaikan ke Pak Presiden otsus (otonomi khusus) dapat dilanjutkan kembali," pungkas Jerry.

Simak juga Video InaTV, jangan lupa "klik Subscribe" agar selalu terhubung dengan info menarik lainnya.

KOMENTAR