Trading Euro Masih Dipengaruhi Sentimen Pemilu Parlemen Eropa

Sifi Masdi

Wednesday, 22-05-2019 | 09:30 am

MDN
Mata uang euro [ist]

Jakarta, Inako

Pemilu Parlemen Eropa yang akan berlangsung pada 23-26 Mei mendatang membuat pelaku pasar valuta asing (valas) gugup, dan memberikan tekanan bagi mata uang euro. 

Partai-partai yang beraliran populis dan Eurosceptic (ideologi penentang di Eropa) diprediksi akan mendapat jumlah suara yang besar sehingga berpotensi mengubah wajah perpolitikan Eropa.

Hal ini membuat kurs euro sulit tertekan, dan sulit untuk menguat sampai ada hasil resmi pemilu Parlemen Eropa. Pada pukul 14:06 WIB, euro diperdagangkan di kisaran US$ 1,1150, mengutip kuotasi MetaTrader 5.

Pada grafik harian euro yang yang disimbolkan EUR/USD setelah bergerak di bawah rerata pergerakan (Moving Average/MA) 125 hari (garis biru), MA 21 hari (garis hijau), dan MA 8 hari (garis merah), yang menjadi sinyal kuatnya tekanan turun. 

Sementara indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (MACD) juga berada di wilayah negatif yang menjadi indikasi sentimen bearish atau turun. Selain itu euro juga terlihat bergerak di dalam pola channel down

Jika dilihat dari time frame 30 menit, posisi indikator sama dengan grafik harian, ditambah dengan indikator Stochastic yang bergerak naik setelah memasuki wilayah jenuh jual (oversold). 

Resisten (tahanan atas) di kisaran US$ 1,1170 terlihat cukup kuat menahan penguatan euro. Selama resisten tidak ditembus mata uang 19 negara ini cenderung melemah lawan dolar AS. 

Level support (tahanan bawah) berada di kisaran US$ 1,1135, jika mampu ditembus euro berpeluang ke area US$ 1,1115.


 

 

KOMENTAR