Traveloka Ingin Masuk di Bisnis Fintech

Sifi Masdi

Wednesday, 19-12-2018 | 19:52 pm

MDN
Ilustrasi Traveloka [ist]

Jakarta, Inako

Namun, jika memang benar termasuk FinTech, maka Traveloka harus mendaftarkan diri ke OJK. Karena hingga saat ini, hanya 73 FinTech saja yang

Startup online travel agent (OTA), Traveloka terus bertumbuh dan mendiversifikasi produknya. Sekarang aplikasi tersebut meluncurkan beberapa fitur baru untuk memudahkan pembayaran, perjalanan, dan pemesanan.

Fitur yang diluncurkan adalah PayLater, Flight Status, dan Train Seat Alert. 

Pay Later, sebuah fasilitas pembayaran yang memperbolehkan pengguna untuk mencicil pembelian dengan fungsi seperti cicilan kartu kredit. Perbedaanya, pendaftaran untuk fitur ini lebih cepat tanpa kartu credit, hanya 60 menit saja dengan menyertakan data pribadi dan minimal transaksi Rp 50 ribu.

Memang FinTech masih terlihat abu-abu, tentang produk mana yang termasuk FinTech atau bukan. Namun, jika memang benar termasuk FinTech, maka Traveloka harus mendaftarkan diri ke OJK. Karena hingga saat ini, hanya 73 FinTech saja yang sudah terdaftar.

"Paylater ini kita punya lisensinya dan kita patuh dengan OJK," kata Kurnia.

Dalam fitur PayLater Traveloka mengaku sudah mendapatkan lisensi, dan bekerja sama dengan beberapa pihak. Namun, perihal siapa pihak yang bekerja sama dengan Traveloka dan lisensi apa yang sudah dimiliki, Kurnia belum bisa memberikan komentar apapun.

Selain fitur PayLater, Traveloka juga meluncurkan Flight Status yang memudahkan pengguna untuk memeriksa status penerbangan secara real time dan Train Seat Alert yang membantu calon penumpang kereta dalam mengetahui status ketersediaan bangku.

Persaingan

Ketika ditanya soal persaingan, Kurnia menjelaskan bahwa Traveloka lebih fokus pada pelanggan dibanding kompetitor.

"Sebenarnya kompetitor itu sebagai penyemangat agar kami lebih baik," kata Kurnia. "Dari tiap lini produk, kompetitornya itu beragam. Kita tidak terlalu mengkhawatirkan hal seperti itu, jadi yang lebih kita layani itu lebih ke pelanggan."

Ia juga menambahkan bahwa "kita memang memonitor (kompetitor), tapi kita lebih memperhatikan apa yang dibutuhkan pelanggan daripada fokus pada apa yang kompetitor lakukan."

 

 

KOMENTAR