Triwulan Pertama Pertumbuhan Ekonomi NTT Melambat

Binsar

Friday, 13-07-2018 | 09:41 am

MDN
Staf Ahli Menteri Pertanian, Ani Andayani (tiga dari kanan) saat menanam padi bersama warga di Nusa Tenggara Timur [ist]

Kupang, Inako –

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada triwulan I-2018 mengalami perlambatan disbanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Demikian kesimpulan Bank Indonesia (BI) berdasarkan data hasil kajian ekonomi dan keuangan regional Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang disebarkan ke media, di Kupang, Kamis (12/7).

Menurut BI, perlambatan itu disebabkan oleh pengeluaran konsumsi pemerintah dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi. 

Namun demikian, lanjut BI, perlambatan ekonomi cukup tertahan oleh konsumsi rumah tangga yang semakin kuat didukung daya beli masyarakat yang meningkat. Sementara di sisi lain, pertumbuhan net impor antardaerah Provinsi NTT masih relatif stabil.

BI memprediksi, pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT pada triwulan II-2018 akan mengalami peningkatan dengan kisaran 5,20-5,60 persen (yoy). Peningkatan diperkirakan disumbang oleh konsumsi rumah tangga seiring tibanya momen libur panjang Hari Raya Idul Fitri, peningkatan realisasi belanja pemerintah, serta PMTB/investasi seiring dengan kelanjutan investasi terutama infrastruktur.

Berdasarkan lapangan usaha, lapangan usaha konstruksi diperkirakan meningkat seiring percepatan realisasi investasi infrastruktur dan bangunan lainnya pada triwulan II 2018. Begitu pula lapangan usaha administrasi pemerintahan yang diperkirakan juga meningkat seiring percepatan realisasi belanja pemerintah.

Peningkatan investasi termasuk pada bidang pendidikan seperti penambahan jumlah penyedia kursus dan dibukanya kelas-kelas sekolah baru diperkirakan terjadi pada triwulan II-2018 sehingga meningkatkan pertumbuhan lapangan usaha jasa pendidikan.

KOMENTAR