Turki Menilai Buku John Bolton Menyesatkan

Istambul, Inako
Pemerintah Turki, Rabu (24/6) mengatakan, buku yang ditulis oleh mantan penasihat keamanan nasional AS John Bolton merupakan sebuah bentuk penyesatan dan "presentasi manipulatif" atas percakapan antara Presiden Turki Tayyip Erdogan dan Presiden AS Donald Trump.
Direktur komunikasi kepresidenan Turki, Fahrettin Altun mengatakan di Twitter bahwa Erdogan dan Trump telah melakukan upaya besar untuk memperbaiki hubungan antara kedua negara dan bahwa Trump lebih banyak mendengarkan sekutu kunci NATO daripada beberapa pemerintahan sebelumnya.
.jpg)
Dalam bukunya, Bolton menulis bahwa Erdogan memberi memo kepada Trump yang mengatakan pemberi pinjaman negara Turki Halkbank (HALKB.IS), yang sedang diselidiki oleh kantor Kejaksaan A.S. untuk Distrik Selatan New York karena melanggar sanksi Iran, tidak bersalah.
"Trump kemudian mengatakan kepada Erdogan bahwa dia akan mengurus hal-hal, menjelaskan bahwa jaksa Distrik Selatan bukan orangnya, tetapi orang Obama, masalah yang akan diperbaiki ketika mereka digantikan oleh rakyatnya," tulis Bolton.
Baca Juga: Donald Trump Dinilai Tak Layak Secara Etis dan Intelektual Jadi Presiden AS
Baca Juga: Mantan Penasehat Gedung Putih Bocorkan Rahasia Trump Soal Pemilu
Baca Juga: Trump Ingatkan John Bolton Soal Rencana Penerbitan Buku
Geoffrey Berman terpaksa mengundurkan diri sebagai Pengacara A.S. untuk distrik akhir pekan lalu. Kantor tersebut juga telah menyelidiki pengacara pribadi Trump, Rudolph Giuliani.
“Publikasi buku terbaru yang ditulis oleh mantan pejabat tinggi AS termasuk presentasi yang menyesatkan, sepihak, dan manipulatif dari percakapan Presiden Erdogan dengan Presiden AS Donald Trump,” bunyi postingan Altun di Twitter.
Kasus Halkbank telah menjadi salah satu ketegangan antara Ankara dan Washington, yang dalam beberapa tahun terakhir juga berselisih karena berbagai alasan termasuk perbedaan kebijakan di Suriah dan pembelian sistem pertahanan rudal Rusia oleh Turki.
Altun mengatakan bahwa Erdogan mendukung prioritas Turki di setiap kesempatan "baik secara publik maupun pribadi", termasuk masalah Halkbank.
Penuntut AS menuduh Halkbank dan eksekutifnya menggunakan jasa penyalur uang dan perusahaan terdepan di Iran, Turki dan Uni Emirat Arab dari 2012 hingga 2016 untuk menghindari sanksi AS terhadap Iran. Konferensi status dijadwalkan untuk 30 Juni.
TAG#Turki, #buku, #john bolton, #donald trump, #presiden, #amerika, #penasehat, #keamanan, #inakoran
198746268
KOMENTAR