Ubah Nama Kecamatan, Pemda Matim Awali Dengan Ritual

Hila Bame

Saturday, 31-08-2019 | 07:25 am

MDN
Bupati Matim Agas Andreas, S.H, MH (tiga dari kiri) bersama masyarakat Lamba Leda hadiri ritual adat rubah nama kecamatan di wilayah Matim Jumat (30/8/2019)

Oleh: Rony Wartawan Inakoran.com Kawasan Indonesia Timur

Borong-NTT, Inako

Wacana perubahan nama Kecamatan Poco Ranaka (Pora) dan Kecamatan Poco Ranaka Timur (Poranti) kembali ke nama Lamba Leda yang telah lama digulirkan ditengah masyarakat selama ini, kini mulai  proses dilaksanakan dan awali dengan ritual "Teing Hang" (Kasi makan leluhur) di Kantor Camat Lamba Leda, Jumat 30/08/2019. 


Bupati Matim Agas Andreas, S.H.MH, (4 dari kiri) hadiri ritual adat rubah nama kecamatan di Kabupaten Manggrai Timur NTT, Jumat (30/08/2019)
 

Leluhur yang dimaksud adalah pendahulu sekaligus pencetus dan pelaku sejarah asal usul Lamba Leda hingga kini menjadi Kecamatan Lamba Leda yaitu Dalu Lamba Leda.

Simak video InaTV, Ice Breaking Para Peserta Kapal Pemuda Nusantara (KPN) pemuda/i dari 34 Provinsi se-Indonesia, dalam rangka Nias Sail 2019, jangan lupa "klik Subscribe and Like" hadirkan terang menuju Indonesia Hebat.

 

Ritual Teing Hang  ini sekaligus memohon restu leluhur agar segala proses tidak mengalami kendala sehingga kembali sesuai catatan sejarah leluhur bahwa Kecamatan Lamba Leda batas Selatan Hutan Poco Ranaka, Batas Utara Laut Flores, batas Utara Sambi Rampas dan Barat Kali Wae Naong. 

Ritual Teing Hang  yang dihadiri Bupati Manggarai Timur dan sejumlah  Pimpinan OPD lingkup Pemda Manggarai Timur itu diawali prosesi penjemputan Bupati Matim dan rombongan, serta utusan Kecamatan Poco Ranaka dan Poco Ranaka Timur di Kantor Kecamatan Lamba Leda. 

Caption

Selanjutnya, melalui juru bicara keturunan dalu Lamba Leda, Nanu Mose, sebelum ritual Teing Hang dilksanakan, Bupati Manggarai Timur didaulat menjadi sulung keturunan dalu Lamba Leda lewat ritual "Kepok Manuk Kapu" (ritual meresmikan Bupati Matim jadi sulung keturunan Dalu Lamba Leda lewat syimbol ayam jantan putih), bekat jasanya menjadi inisiator upaya perubahan nama Kecamatan Poco Ranaka dan Kecamatan Poco Ranaka Timur kembalikan menjadi kecamatan Lamba Leda, yang mana Kecamatan Poco Ranaka rencananya menjadi Kecamatan Lamba Leda Selatan dan Kecamatan Poco Ranaka Timur akan menjadi Kecamatan Lamba Leda Timur.

Selanjutnya, dari kantor Kecamatan Lamba Leda, Bupati Matim bersama rombongan dan utusan Kecamatan Poco Ranaka dan Poco Ranaka Timur menuju Mbaru Belek (Rumah Dalu Lamba Leda) untuk mohon doa restu bagi leluhur dan keturunan Dalu Lamba Leda serta bersiara ke kuburan Dalu Lamba Leda.

Usai mendapatkan restu dari keturunan dan leluhur Dalu Lamba Leda, Bupati Matim dan rombongan kembali menuju Kantor Camat Lamba Leda untuk ritual "Teing Hang". 

Salah satu keturunan Dalu Lamba Leda, Marianus Mas Mose, mengatakan, bahwa upaya rubah nama Kecamatan Poco Ranaka dan Poco Ranaka Timur kembali jadi nama Lamba Leda adalah hal positif.

"Kami sangat senang dengan upaya kembalikan nama Poco Ranaka dan Poco Ranaka Timur ke Lamba Leda. Entah Nanti Lamba Leda apa namanya terserah pemerintah. Hal ini sejalan dengan sejarah bahwa Lamba Leda dengan batas, Len Poco Pene, Laun Tacik, awon Sambi Rampas, Salen Wae Naong (batas Selatan Hutan Poco Ranaka, Batas Utara Laut Flores, batas Utara Sambi Rampas dan Barat Kali Wae Naong). Ngaji dami kali ga, paka bantang cama reje lele tite kudu cai olos taung nuk di'a dite soo(Kami berdoa kiranya kita semua sama sama sepakat untuk segala rencana agar semua niat baik kita dapat terwujud).

TAG#Matim, #NTT

190215505

KOMENTAR