Uji Coba Aturan Pasar Tiban Pelita II, Pemkot Minta Pedagang Jaga Komitmen

Shanty

Friday, 20-12-2019 | 16:33 pm

MDN
Suasana pasar tiban pelita II.

Pekalongan, Inako

 

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekalongan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait melakukan pemantauan di Pasar Tiban Jalan Pelita II Kota Pekalongan menindaklanjuti keputusan Walikota Pekalongan dan komitmen para pedagang pasar tiban, Jumat (20/12/2019). Jumat ini menjadi ujicoba kali pertama pedagang pasar tiban untuk mengimplementasikan komitmennya.

Kepala Satpol PP Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso mengungkapkan bahwa hari ini pihaknya melanjutkan hal-hal yang telah diputuskan oleh Walikota Pekalongan dan disanggupi oleh Paguyuban Pasar Tiban.

“Pelaksanaan pasar tiban di Jalan Pelita II ini diharapkan dapat menjamin kelancaran dan ketertiban umum.  Paguyuban Pasar Tiban hari ini mulai menata, harapannya ini dapat dilakukan secara konsisten atau terus menerus,” katanya

Disampaikan pria yang akrab disapa SBS itu, kedepannya Pemkot Pekalongan melalui Satpol PP dan OPD terkait akan rutin melakukan pemantauan kondisi di lapangan. Memang kondisi di perempatan ini belum steril sepenuhnya, harapannya paguyuban secara bertahap memenuhi komitmennya. Pasalnya perempatan ini menjadi titik kemacetan dan kepadatan lalu lintas. Jika tidak ditata dengan baik bisa mengganggu kelancaran lalu lintas dan mengganggu kepentingan masyarakat secara luas.

“Saya kira teman-teman paguyuban sudah paham apa yang harus dilakukan, menjaga ketertiban secara berkelanjutan. Komitmen itu gampang tapi menjaga komitmen agar terus menerus dan berkelanjutan itu yang kami minta. Kami akan pantau terus untuk pelaksanaan pasar tiban ini dan rencananya kami akan membentuk tim yang objektif memantau secara rutin. Saya percaya teman-teman Paguyuban Pasar Tiban pasti akan berusaha mengimplikasikan komitmennya karena kalau tidak akan dievaluasi kembali,” papar SBS.

Sementara itu Pendiri Paguyuban Pasar Tiban, Arifianto menjelaskan bahwa paguyubannya memprioritaskan teknis di lapangan dengan membuka akses selebar-lebarnya. Artinya di perempatan jalan di segala arah ini coba buka akses terlepas dari penyeterilan pedagang dan atur lalu lintasnya. 

“Tahapan ini sambil berjalan sembari kami sosialisasi ke pedagang agar ini menjadi tanggung jawab bersama,” kata Arifianto.

Arifianto meminta kerjasama para pedagang yang menginginkan eksistensi pasar tiban, dengan penataan ini. Dia nerharap stakeholder terkait untuk melakukan monitoring dan komunikasi berkelanjutan. 

“Hari ini kita tugaskan koordinator lapangan di tiap lajur perempatan untuk mengatur jalan, dan orang di tiap-tiap ruas kisaran 50 orang. Kami ingin memaksimalkan kepedulian para pedagang. Kami juga sedang mengupayakan para pedagang agar membuat jembatan bongkar pasang. Komitmen kami implikasikan secara bertahap,” pungkas Arifianto.

KOMENTAR