Ukraina Terjebak Dalam Skandal Politik Trump

Sifi Masdi

Friday, 27-09-2019 | 20:30 pm

MDN
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy (kiri) [ist]

Jakarta, Inako

Tensi politik Amerika Serikat (AS) menjelang Pilpres AS 2020 semakin memanas. Dua partai utama AS, Demokrat dan Republik saling berebut  pengaruh, sambil melihat kelemahan di kubu lawan.

Sayangnya perebutan kekuasaan tersebut melibatkan Ukraina. Saat ini Ukraina  seperti ditempatkan dalam pusaran krisis. Hal itu terjadi ketika Partai Demokrat yang menjadi  oposisi Presiden AS Donald Trump, gencar melakukan penyelidikan dalam rangka untuk memakzulkan Trump atas tuduhan dia menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk membantu melemahkan Joe Biden, pesaing pilpres Trump dari Demokrat.

Penyelidikan itu dimulai  ketika terungkap transkrip pembicaraan telepon antara Trump dan Zelensky pada 25 Juli. Gedung putih telah merilis percakapan tersebut. Isi dari percakapan itu antara lain Trump meminta Zelensky untuk menyelidiki keluarga Biden, dan Zelensky setuju untuk melakukannya.

Mengapa Trump mendesak Zelensky melakukan penyelidikan terhadap keluarga bidan? Tentu, selain dalam rangka untuk menghadang langkah Biden ikut bertarung di pilpres 2020, juga karena Trump telah membekukan hampir US$ 400 juta atau Rp 5,7 triliun bantuan ke Ukraina.

Tetapi kebijakan Trump membekukan bantuan tersebut mendapatkan banyak kritik. Apa yang dilakukan oleh Trump tidak lain adalah untuk menekan Zelensiy melakukan penyelidikan terhadap keluarga Biden.

 

 

KOMENTAR