Ulama Palu Minta Peserta Pemilu Jaga Etika Selama Kampanye

Binsar

Monday, 25-03-2019 | 09:18 am

MDN
Ilustrasi [ist]

Palu, Inako –

Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kota Palu, meminta peserta pemilu menjaga etika selama pelaksanaan kampanye terbuka yang dimulai sejak 24 Maret kemarin.

"Silahkan menyampaikan gagasan, visi dan misi, program. Tapi tidak perlu saling menghina, mengujat dan menjelekkan yang lain. Karena itu, penting untuk mengedepankan etika dalam berkampanye," kata Ketua MUI Kota Palu, H Zainal Abidin di Palu, Minggu.

Sesuai ketentuan undang-undang pemilu, kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik dilaksanakan mulai tanggal 24 Maret hingga 13 April 2019.

Dewan Pakar Pengurus Besar Alkhairaat itu mengajak masyarakat agar dalam menggerakkan masa untuk hadir, tidak perlu menyebut kekurangan, kesalahan orang lain atau menyinggung orang lain.

Karena, kata dia, hal itu dapat menimbulkan kesan yang tidak baik serta tidak mencerahkan masyarakat, di tengah upaya penyelenggaraa pemilu dan berbagai pihak memberikan pendidikan pemilih untuk peningkatan sumber daya manusia.

"Kampanye itu salah satu media untuk pendidikan pemilih. Nah, sangat baik bila momentum itu digunakan untuk mencerahkan masyarakat, memberikan pemahaman tentang kepemiluan, visi dan misi, program, citra diri, serta tujuan dari pesta demokrasi," ujar Rois Syuria Nahdlatul Ulama Sulteng itu.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah itu meyakini bahwa semua agama tidak membenarkan atau mengajarkan pemeluknya untuk saling menghujat, saling menebar kebencian, saling fitnah dan saling menjatuhkan serta menyalahkan.

TAG#Ulama Palu, #Etika, #Kampanye

198745140

KOMENTAR