Unjuk Rasa Irak: Sedikitnya 53 Orang Tewas, Ulama Irak Serukan Pemerintah Mundur

Jakarta, Inako
Aksi protes yang berujung rusuh di Irak berlangsung untuk hari ke-4 (Jumat 4/10), sementara sedikitnya 53 orang tewas dalam minggu ini.
Dari sekian ulama paling berpengaruh di Irak telah menyerukan pemerintah Irak agar mengundurkan diri, sementara pengunjuk rasa anti pemerintah berkumpul di Baghdad untuk hari keempat memrotes pengangguran tinggi, layanan publik yang buruk, serta maraknya korupsi, seperti dikutip Inakoran.com dari VOA , Sabtu (5/10/2019)
Moqtada al-Sadr, mantan pemimpin milisi Shiah yang memimpin blok oposisi terbesar di parlemen, dalam sebuah pernyataan Jumat (4/10) mengatakan, “Pemerintah harus mengundurkan diri dan pemilihan dini harus dilakukan di bawah pengawasan PBB.”
Pasukan Irak telah melakukan penembakan ke arah pemrotes, serta sumber medis dan keamanan mengatakan, paling sedikit 53 orang tewas dalam aksi protes minggu ini.
Hari Jumat, pasukan keamanan Irak sekali lagi melancarkan tembakan ke arah pemrotes. Jurnalis melaporkan polisi tampaknya menembak langsung ke arah pemrotes dan tidak ke atas.
TAG#Irak
190231837

KOMENTAR