Unjuk Rasa Tolak Upah Murah VS Produktivitas Dan Iklim Investasi

Hila Bame

Wednesday, 02-10-2019 | 06:57 am

MDN
Teguh Mudjiyono

Oleh:  Teguh Mudjiyono, SE.,MM., CSRA Senior konsultan Amerta Social Consulting

Jakarta, Inako

Di media sosial beredar kabar bahwa hari ini akan ada unjuk rasa dari  Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia KSPI). Unjuk rasa dimulai jam 9. WIB. di depan gedung DPRI Jalan Gatot Subroto Jakarta. Salah satu tuntutannya adalah tolak upah murah. 

Perekonomian Indonesia mestinya diusung berdasar atas asas gotong-royong termasuk oleh pengusaha dan buruhnya. Dengan prinsip seperti itu maka takkan ada peraturan perundangan yang berat sebelah dalam membela kepentingan salah satu pihak melainkan kepentingan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Pengusaha dan pekerja mesti bertemu dan mencapai kssepakatan dengan mempertimbangkan daya saing produk nasional, produktifitas nasional,  kesejahteraan pekerja dan keuntungan pengusaha dalam jangka panjang.

Isu upah murah sebenarnya tidak lagi tepat mengingat upah di Indonesia tidak lagi murah dengan adanya kenaikan UMR tiap tahun, juga bila dibandingkan dengan besaran upah buruh di negara tetangga.

Formula kenaikan upah buruh dengan besaran inflasi tahunan ditambah komponen lain sungguh tidak fair bagi pengusaha karena menisbikan pertumbuhan perusahaan, sektor industri pun perekonomian nasional.

Intinya tingkat inflasi bukanlah faktor tunggal dalam menentukan besaran upah.
Isu terkait dengan upah adalah produktifitas kerja dan iklim investasi terlebih bila dibandingkan dengan negara tetangga.

 

 

TAG#teguh amerta

198737798

KOMENTAR