Usai Tsunami, Pandeglang Mulai Berbenah Pariwisata

Binsar

Friday, 01-02-2019 | 09:04 am

MDN
Salah satu objek wisata di Pandeglang Banten [ist]

Jakarta, Inako –

Usai diterjang tsunami pada 22 Desember tahun 2018 lalu, Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten mulai berupaya membangkitkan kembali pariwisata pantai setelah yang sempat lesu pasca bencana itu.

Menurut Bupati Pandeglang, Irna Narulita, salah satu upaya yang dilakukan adalah membangun hunian sementara (huntara) bagi warga terdampat tsunami, dan pendataan kerugian di berbagai sektor.

"Untuk itu kami berharap pihak Persatuan Hotel Restoran (PHRI) Pandeglang dapat segera mungkin untuk menyampaikan berapa total kerugian, baik kerugian material maupun kerugian dari sisi bisnis," ujar Irna, seperti yang dikutip dari Antara, Kamis (31/1). 

"Data yang ada di kami baru tercatat kerugian seluruh infrastruktur sekitar Rp188 milyar, data tersebut belum final karena menunggu data dari pihak PHRI terkait kerugian di sektor wisata."

Irma juga mengimbau legalitas keanggotaan PHRI terus di tingkatkan. Dari 750 hotel dan restoran yang ada di Pandeglang, baru 53 yang menjadi anggota, dan yang punya izin baru 62 persen.

Selain itu, ia menambahkan, PHRI Pandeglang diharapkan masuk dalam program asuransi, mengingat Kabupaten Pandeglang merupakan daerah rawan bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

Menanggapi hal tersebut, ketua PHRI Pandeglang, Widi Widiasmanto memberikan apresiasi atas langkah yang telah dilakukan oleh Pemkab Pandeglang dalam mendorong bangkitkan sektor pariwisata pascatsunami Selat Sunda.

Widi juga berharap agar proses pemulihan bencana ini bisa selesai tepat waktu. Semakin cepatnya proses pemulihan itu berarti semakin cepat pula pemulihan industri pariwisata di Pandeglang.

"Perlu diketahui sampai dengan saat ini para pegawai masih bertahan dan belum ada yang dirumahkan. Namun jika semakin lama pemulihan di sektor wisata dan kami tidak bisa mendapatkan keuntungan maka kami dengan sangat terpaksa akan merumahkan para pekerja kami," katanya.

KOMENTAR