Vaksin Untuk Lansia Terlantar masih butuh Pendataan Secara Manual

Jakarta, INAKORAN
Yang menjadi tantangan pemerintah dalam melayani vaksin Covid19 adalah lanjut usia terlantar atau mereka yang tinggal sendiri tanpa sanak saudara. Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI) mendorong komunitas sosial maupun lembaga swadaya masyarakat untuk bekerja sama menuntaskan persoalan ini.
BACA: Air New Zealand mengatakan perjalanan bisnis domestik kembali ke 90% dari tingkat pra-pandemi
"Pendamping lansia terlantar bisa menggerakkan kelompok sosial di lingkungannya dalam memfasilitasi lansia terlantar untuk menerima vaksinasi COVID-19" terang Albertus Pratomo salah seorang peneliti IKI di kawasan Wisma 46 Jakarta pada Jumat (26/3).
Sementara Lansia yang ada di DKI menurut Prasetyadji, salah seorang Peneliti IKI jumlahnya mencapai sembilan ratus ribuan dan 60-70 persen diantara sudah menerima vaksin.
Pada 18 Maret 2021 beberapa personil IKI mendampingi lansia yang menerima vaksin di Sekolah Kanisius atau Canisius College Menteng Jakarta Pusat bekerja sama dengan Komunitas AM64(Alumni Menteng 64).
Namun demikian mereka adalah pesrta yang telah memiliki kartu identitas. Sementara yang belum mempunyai KTP (identitas) masih harus didata secara manual.
Sejauh ini Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI) telah mendampingi warga telantar dalam proses dampingan mendapatkan dokumen kependudukan sementara untuk mendapatkan vaksin masih harus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mendata secara manual.
Sementara lansia terlantar yang berada di Sleman Yogyakarta dan Bali masih harus didata secara manual dengan melibatkan pengelola panti sosial setempat atau dinas sosial kabupaten/kota setempat.
Untuk Lansia terlantar di Yogyakarta rencananya akan melibatkan Ibu PKK di masing-masing dusun untuk mendata serta lembaga swadaya masyarakat.
TAG#CAHTIB BASRI, #KEMENKEU, #KANISIUS, #IKI, #INAKORAN, #INSTITUT KEWARGANEGARAAN
190216207
KOMENTAR