Waketum MUI : Agama Sering Dipakai Sebagai Bumbu Konflik

Sifi Masdi

Thursday, 11-05-2023 | 07:50 am

MDN
Waketum MUI  K.H  Marsudi Syuhud (ke-2 dari kiri) saat memberikan keterangan pers terkait Konferensi Internasional yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta [inakoran]

 

 

 

Jakarta, Inako

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), K.H  Marsudi Syuhud mengakui  perihatin dengan konflik yang berlansung  di sejumlah negara belakangan ini, seperti Sudan, Suriah, dan Rusia-Ukraina.

Keterangagan Pers terkait penyelenggaran Konferensi Internasional yang akan dihadiri sekitar 25 negara [inakoran]

 

Sayangnya, dalam konflik tersebut,  menurut Marsudi,  agama menjadi pertaruhan. Pasalnya, agama kerap kali digunakan sebagai bumbu penyedap yang memicu konflik tersebut terus berlangsung. Padahal masalah yang sebenarnya dalam konflik tersebut adalah masalah politik.

 

 

BACA JUGA: MUI Siap Selenggarakan Konferensi Internasional Terkait Perdamaian

“Saya melihat konflik yang terjadi di beberapa negara, agama sering dipakai sebagai bumbu. Padahal sumber konflik itu sebenarnya adalah masalah politik bukan agama. Tetapi agama sering dibawa-bawa dalam konflik dan ini yang terjadi Suriah, di mana baik yang pro pemerintah maupun yang kontra sering menggunakan dalil agama,” tegas Marsudi dalam konferensi pers di Kantor MUI, Jakarta, Selasa (9/5).   

Berangkat  dari persoalan tersebut maka Majelis  Ulama Indonesia  (MUI) berinisiatif untuk menggelar Konferensi Internasional tentang Perdamaian  di Hotel Sultan, Jakarta, pada tangggal 21-23 Mei 2023. 

Gedung Pusat MUI [inakoran]

 

BACA JUGA: Politikus PDI Perjuangan Sebut Pengusung Anies Baswedan Playing Victim, Rasa Diri Jadi Korban

Dalam konferensi tersebut, setiap peserta yang berasal dari berbagai negara dengan latar belakang agama yang berbeda diberikan kesempatan untuk menyampaikan padangan agama masing-masing tentang perdamaian dan juga peran agama dalam mengatasi konflik.

Konferensi  tersebut akan dihadiri  sekitar 25 negara. Rencananya konferensi akan dibuka  oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan ditutup oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

 

 

 

“Konferensi  ini dihadiri oleh sekitar 340 peserta dari berbagai negara. Para peserta terdiri dari peserta asing, ormas, kemudian perwakilan MUI mulai dari  tingkat pusat hingga daerah,” kata Ketua Steering   Committee (SC) Safira Machrusah.

BACA JUGA: Menko Muhadjir Lakukan Diplomasi “Sentuh Hati” ke Vanuatu

Mantan duta besar Indonesia untuk Aljazair itu menambahkan bahwa MUI juga mengundang para rektor dan juga organisasi-organisasi  non-Muslim. Kemudian pembicara yang akan membawakan makalahnya dalam konfrensi tersebut bervariasi, yaitu Muslim dan Non Muslim.

 


 

 

 

KOMENTAR