Wakil Bupati Pekalongan Turun Langsung Cek Kondisi Pengungsi Banjir

Kabupaten Pekalongan, Inako
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Pekalongan sejak Rabu (19/2/2020) sore, membuat sembilan desa terendam banjir. Akibat kondisi tersebut, sejumlah warga terpaksa mengungsi ke tempat lebih aman.
“Saya ke sini memastikan bahwa para pengungsi itu dalam kondisi yang baik, terutama anak-anak dan agar bisa kami fasilitasi dengan baik,” kata Wakil Bupati Pekalongan Arini Harimurti saat meninjau korban banjir di pengungsian Masjid Pabrik Dupantex Desa Pacar, Kecamatan Tirto, Kamis (20/2/2020).
Arini mengungkapkan, berdasarkan data yang ada jumlah pengungsi mencapai sekitar 240 orang. Jumlah tersebut hanya berasal dari Desa Pacar Kecamatan Tirto saja, sedangkan wilayah terendam banjir lainnya masih dalam batas tidak untuk mengungsi atau bisa ditoleransi.
“Meski demikian, daerah yang tergenang banjir tapi warganya belum mengungsi juga tetap mendapat perhatian dari pemerintah desa dengan dibantu Pemkab Pekalongan dan Kodim 0710 Pekalongan untuk kebutuhan logistik,” katanya.
Menurutnya, beberapa kebutuhan logistik yang sudah disediakan yakni, perlengkapan kesehatan hingga kebutuhan balita seperti selimut, handuk hingga popok.
“Banjir ini disebabkan karena curah hujan masih tinggi sehingga lama surutnya air di beberapa titik di Kabupaten Pekalongan. Untuk itu, kami harapkan masyarakat bisa bersabar dalam menghadapi musibah,” ujarnya.
Dandim 0710 Pekalongan Letkol Inf Arfan Johan Wihananto, mengatakan sejak terjadi hujan deras Rabu (19/2/2020) sore, pihaknya langsung menurunkan personel ke lapangan untuk membantu masyarakat.
“Ada puluhan personel yang sudah kami siagakan untuk membantu masyarakat bersama pihak terkait. Tak hanya itu, kami juga berperan dalam memberikan bantuan logistik untuk meringankan beban korban banjir. Kami juga on call, para personel kami siap membantu mengevaluasi pengungsi dari tadi malam,” tuturnya.
Sementara itu Kades Pacar Kecamatan Tirto, Mulyono mengatakan, hujan deras membuat 4 (empat) RT di desanya yakni RT 2 hingga RT 6 terendam banjir.
“Jumlah rumah yang terendam sekitar 632 rumah dengan rata-rata ketinggian banjir 50 hingga 80 senti meter. Para korban banjir sebagian besar mengungsi di Masjid Pabrik Dupantex, dan ada juga yang enggan mengungsi khususnya para suami karena menunggui rumahnya dan mengantisipasi apabila nanti air tambah tinggi biar bisa menyelamatkan harta benda. Musibah banjir ini, sering terjadi di desa kami. Terakhir 4 hari yang lalu juga banjir, dan hari ini terulang kembali,” katanya.
Dirinya berharap, pemerintah segera merealisasikan normalisasi Sungai Meduri dan membuat drainase yang ada di wilayah Kecamatan Tirto khususnya mulai dari Desa Ngaliyan sampai Desa Pacar.
“Perlu pula dibuatkan rumah pompa untuk membuang airnya ke Sungai Sengkarang maupun Sungai Meduri. Untuk logistik bagi pengungsi, alhamdulillah sudah langsung tersedia oleh Pemkab Pekalongan,” pungkas Mulyono.

KOMENTAR