Wali Kota Ambon Ancam Pecat ASN Yang Tidak Produktif

Ambon, Inako –
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyatakan akan memberhentikan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak produktif di Kota Ambon, Maluku.
Proses pemberhentian itu, katanya, tentu akan diawali dengan sanksi ringan berupa administrasi. Namun, jika yang bersangkutan tidak produktif dan tidak memenuhi target kinerja penilaian, maka pihaknya tidak akan segan-segan melakukan pemecatan.
"Dalam aturan ASN tidak hanya diberi penghargaan maupun diangkat ke jabatan yang lebih tinggi, tapi juga diberhentikan," katanya di Ambon, Senin.
Poin penting itu terdapat dalam aturan baru terkait pemberhentian ASN. Terkait hal ini, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja ASN.
Ia mengatakan, aturan tersebut positif karena bukan saja ada penghargaan seperti promosi jabatan, tetapi juga sanksi jika ASN tidak sesuai dengan penilaian kinerja, yakni bisa diberhentikan jika dianggap tidak produktif.
"Kita akan mempelajari PP yang baru dan minta BKD untuk mengkaji dan melakukan evaluasi, jika dalam waktu dekat akan ada promosi atau mutasi maka aturan ini akan menjadi dasar," ujarnya.
Richard menjelaskan, penghargaan dan hukuman tersebut diberikan berdasarkan pantauan kinerja berkala yang dilakukan oleh pejabat penilai kinerja PNS terhadap para abdi negara.
"Saya berharap setiap ASN Ambon wajib mengikuti penilaian kinerja dengan melaksanakan setiap kewajiban," katanya.
Tolok ukur yang dijadikan penilaian kinerja PNS terkait perilaku kerja ASN. Pejabat penilai kinerja memberikan penilaian terhadap unsur perilaku kerja PNS dengan bobot penilaian sebanyak 60 persen.
TAG#Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, #ASN, #Pemecatan
190215551
KOMENTAR