Wali Kota Makassar Targetkan Partisipasi Pemilih 75 Persen Pada Pemilu 17 April

Binsar

Wednesday, 13-03-2019 | 16:17 pm

MDN
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menargetkan partisipasi pemilih sebesar 75 persen dalam pemilu 17 April mendatang. [ist]

Makassar, Inako –

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menargetkan partisipasi pemilih sebesar 75 persen dalam pemilu 17 April mendatang.

Untuk mencapai terget tersebut, pihaknya terus memberikan pemahaman kepada segenap lapisan masyarakat tentang pentingnya mereka menggunakan hak pilih saat pemilu.

Ia menilai, saat ini keinginan masyarakat untuk datang memilih pada pemungutan suara 17 April mendatang masih rendah. Hal itu didasari sebuah survei pada beberapa kecamatan yang ada. Ia mengaku, ada 3 kecamatan yang separuh pemilihnya tak mau ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Ini kan kita tes, dan partisipasi masyarakat itu masih rendah. Sensus saya di 3 kecamatan di Makassar itu baru 50 persen orang mau datang ke TPS," kata Danny Pomanto kepada SINDOnews.

Danny Pomanto sendiri merahasiakan kecamatan apa saja yang dia maksud memiliki partisipasi rendah tersebut. Kata Danny, semua kecamatan di Makassar saat ini tengah disurvei untuk melihat minat pemilih datang menyalurkan haknya 17 April nanti.

Menurut Danny, sejumlah masyarakat pemilih yang tidak mau menyalurkan hak pilihnya, memiliki alasan beragam. Salah satu yang paling dominan, adalah keinginan mereka untuk pergi berlibur. Mengingat, pemilihan 17 April mendatang, memang menjadi hari libur.

"Alasannya kan pas hari libur. Konsekuensi dari hari libur itu, yah orang mau pergi liburan," sambung Danny Pomanto.

Dengan kondisi begitu, Danny Pomanto mendorong semua pihak untuk ikut memberikan pemahaman kepada masyarakat menyalurkan hak pilihnya. Danny bilang, Pemkot Makassar juga akan mendorong partisipasi pemilih di Makassar agar bisa mencapai target 75 persen.

Menanggapi itu, ketua KPU kota Makassar Faridl Wajdi menyebutkan, bahwa pihaknya terus berupaya menyosialisasikan pentingnya menyalurkan hak pilih, alih-alih menjadi pemilih Golput. Sisa waktu satu bulan sebelum hati H, kata Faridl akan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk sosialisasi.

"Kita masih ada waktu 1 bulan untuk mendorong terus (partisipasi pemilih). Kami sekarang masuk di semua elemen sosial. Kami masuk di kelompok agama. Agar materi Pemilu bisa disampaikan di khutbah-khutbah dan gereja," jelasnya.

KOMENTAR