Walkot Ternate Minta Pendemo Tidak Merusak Aset Daerah

Binsar

Tuesday, 01-10-2019 | 13:10 pm

MDN
Wali Kota Ternate, Burhan Abdurahman, [ist]

Ternate, Inako

Aksi demo yang dimotori para mahasiswa di berbagai daerah terbukti selalu berujung pada kerusakan sejumlah aset daerah. Hal serupa juga terjadi di Kota Ternate Maluku Utara belum lama ini.

Terkait hal itu, Wali Kota Ternate, Burhan Abdurahman, meminta para mahasiswa yang terlibat dalam demo untuk tidak merusak aset daerah, karena infrastruktur dan fasilitas tersebut dibangun menggunakan uang rakyat.

"Saya imbau kepada massa aksi jangan merusak aset daerah yang dibuat dari uang rakyat dan bukan menggunakan uang pribadi," katanya, di Ternate, Selasa.

Ia mendukung mahasiswa menyampaikan aspirasi, namun jangan merusak fasilitas daerah yang telah dibangun.

"Kalau mereka merusak fasilitas daerah, artinya memengaruhi pelayanan masyarakat, maka harus dijaga, aset yang kita bangun, dan terus dipelihara, di hari ini dan akan datang, karena aksi yang berujung anarkis akan mengganggu aktivitas dan kenyamanan warga," katanya.

Himbauan bukan saja dialamatkan keapda para mahasiswa, tetapi juga kepada ratusan pelajar SMP dan SMA yang juga ikut dalam aksi itu. Ia meminta mereka supaya fokus saja pada aktivitas belajar untuk masa depan mereka.

"Saya juga melakukan koordinasi antarsekolah, terkait dengan siswa yang tidak diperbolehkan melakukan aksi demo bersama mahasiswa," ujarnya.

Sebelumnya, ratusan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Khairun (Unkhair) Ternate dan Universitas Muhammadiyah Malut (UMMU), dan sejumlah siswa STM, Senin (30/9) memaksa masuk ruang paripurna DPRD Kota Ternate. Massa aksi memaksa Ketua DPRD Muhajirin Bailusy yang memimpin rapat paripurna penolakan RKUHP.

KOMENTAR