Wanita Arab Saudi Berani Tampil dengan Rambut Pendek

Riyadh, Inako
Rambut pendek sedang menjadi tren di kalangan wanita pekerja di Arab Saudi. Lebih dari sekadar gaya, rambut pendek juga dimaknai sebagai simbol kekuatan setelah kebebasan mereka sebagai wanita terkungkung.
Walau pemerintah Arab Saudi sudah mencabut kewajiban memakai hijab sejak 2019, para wanita di negara tersebut harus berpikir lebih bijak untuk urusan memilih gaya rambut.
Tetapi ini berbeda untuk pria. Hingga saat ini masih ada aturan yang melarang pria meniru penampilan wanita, baik itu baju atau rambut. Hukum yang sama juga berlaku bagi wanita. Itu artinya, mereka tak boleh berambut pendek seperti pria kebanyakan.
Namun belakangan, rambut pendek mulai menjadi tren yang digandrungi oleh para wanita Arab. Safi, seorang dokter di sebuah rumah sakit di Riyadh, termasuk di antaranya.
Masuk ke sebuah salon, ia lalu mereferensikan 'the boy' kepada penata rambut. 'The boy' merupakan sebutan populer di Arab yang merujuk pada gaya rambut pendek tersebut.
Rambut Safi yang dulu panjang dan bergelombang identik sebagai penampilan wanita yang sejatinya. Namun, ia merasa tidak nyaman karena 'kewanitaannya' itu justru menjadi bumerang karena dianggap sebagai sosok lemah yang perlu tuntunan para pria sehingga rentan dilecehkan.
"Orang suka melihat sisi feminitas seorang perempuan hanya dari penampilannya. Gaya rambut pendek ini menjadi pelindung saya dari orang-orang, sekaligus memberi saya kekuatan," katanya kepada AFP.
Hal yang sama juga dilakukan oleh wanita lainnya yang bernama Rose. "Aku merasa berbeda dan bisa melakukan apa saja tanpa harus diawasi," ujar Rose seperti dilansir AFP.
Sebuah salon di Riyadh mencatat kenaikan permintaan gaya rambut 'the boy' yang cukup signifikan. Menurut Lamis, seorang penata rambut di salon tersebut, sekitar tujuh atau delapan dari 30 konsumen meminta dipotong rambutnya mengikuti gaya 'the boy'.
Peran wanita semakin diakui, termasuk untuk membangkitkan perekonomian dan mendukung Visi 2030 Pangeran Mohammed yakni membuat Arab Saudi tidak terlalu bergantung pada minyak.
Bila wanita semakin produktif bekerja, maka pemerintah juga yang merasakan keuntungannya. Pada akhirnya, rambut pendeklah yang mendukung para wanita untuk lebih profesional di dunia kerja.
KOMENTAR