Wapres JK Yakin yang Simpan Dollar AS akan Rugi

“Wapres Jusuf Kalla mengingatkan masyarakat untuk segera menukarkan dollar AS dengan rupiah, karena rupiah akan terus menguat.”
Jakarta, Inako
Kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia untuk memperbaki nilar tukar rupiah cukup membahasil. Ini terbukti dari penguatan nilar tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan pada Kamis (6/9) sore. Rupiah ditutup pada kisaran Rp 14.810 per dollar AS. Sementara pada penutupan perdagangan kemarin, rupiah masih berada pada posisi Rp 14.999 per dollar AS.
Dengan mengacu pada pencapaian tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan bahwa pemerintah dapat mengendalikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Menuru JK, masyarakat yang masih menyimpan dollar AS akan rugi, karena rupiah akan terus menguat.
"Ya itu bisa diimbau (tukar dolar AS ke rupiah). Tapi harus juga mereka tahu, bahwa kita cenderung bisa mengendalikannya. Siapa yang simpan-simpan Dolarnya nanti rugi belakangan itu," kata JK di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (6/9/2018).
JK mengungkapkan, tekanan dolar AS terhadap rupiah yang mulai mereda di angka Rp 14.892, menunjukkan pemerintah dapat mengendalikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Hari ini sudah terbukti, hari ini lebih rendah dibanding kemarin kan? Baguslah, jadi ada pengaruh daripada kebijakan pemerintah. Artinya jam-jam ini turun," ujar JK.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menguatkan nilai tukar rupiah. Salah satunya mengirim tenaga kerja profesional ke negara-negara yang penghasilannya besar.
"TKI yang profesional, yang lebih tinggi gajinya, ke Jepang, Hongkong, atau negara lain. Bukan lagi TKI yang hanya untuk, katakanlah domestik, asisten rumah tangga, bukan soal itu lagi," ucapnya.
TAG -
190215946
KOMENTAR