Warga Provinsi Hela Papua Nugini Minta Direlokasi

Binsar

Tuesday, 16-07-2019 | 06:49 am

MDN
Para korban perang antar suku di Papua Nugini pekan lalu [ist]

Port Moresby, Inako

Warga di Provinsi Hela, Papua Nugini minta direlokasi pasca peristiwa pembantaian yang dilakukan sekelompok penyerang saat terjadi perang suku di daerah itu pekan lalu.

Meski petugas keamanan Papua Nugini telah memperketat penjagaan di wilayah terbunuhnya 24 warga dalam perang antarsuku tersebut, namun warga masih khawatir akan adanya kemungkinan penyerangan susulan ke wilayah mereka.

Saat ini pihak keamanan masih melakukan penjagaan secara ketat guna meredam ekskalasi serangan dan juga untuk menghadirkan rasa aman bagi warga yang mengalami trauma akibat serangan sadistis pekan lalu tersebut.

Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, perang antar suku pekan lalu mengakibatkan jatuhnya 24 korban yang mayoritas perempuan dan anak-anak. Mereka dibunuh lalu dimutilasi sebagai aksi balas dendam atas pembunuhan sebelumnya.

Kedua kelompok diketahui sudah berperang selama puluhan tahun. Namun pembunuhan terhadap 24 orang pekan lalu, membuka kembali konflik yang sempat tertidur.

Menteri kepolisian Papua Nugini Bryan Kramer mengatakan, intervensi kekuatan iperlukan di Hela untuk mencegah serangan terbaru.

"Pembunuhan tanpa ampun pada pekan lalu telah mengubah segalanya," kata Krammer, dalam pernyataan di Facebook, dikutip dari AFP, Senin (15/7/2019).

Kramer mengatakan, konflik ini bermula dari pembunuhan seorang anggota suku pada Juni yang memicu pembantaian perempuan dan anak-anak. Dia menggambarkan penyerangan itu sebagai pembalasan terburuk dalam sejarah Papua Nugini.

Satu peleton pasukan dan satu regu kepolisian ditempatkan di sekolah dasar setempat. Pihak berwenang juga menggunakan drone dan satelit pengawasan untuk melacak para pelaku yang melarikan diri.

Alili Urr, warga Hela yang kehilangan istri, seorang anak, dan sembilan anggota keluarga dalam penyerangan itu, mengaku tidak ingin balas dendam. Urr mendesak pihak keamanan mengambil tindakan tegas.

Selain itu dia juga meminta agar warga direlokasi sehingga terhindar dari sasaran kekerasan mengerikan.

"Saya meminta kepada pemerintah provinsi untuk membawa kami ke daerah netral, mengapa pembunuhan seperti ini terus terjadi? Kami, 500 penduduk desa yang tersisa, harus dipindah karena kami tidak akan tinggal di sini," katanya kepada surat kabar National.

Pembantaian tersebut tak hanya mengejutkan publik Papua Nugini namun juga Perdana Menteri James Marape. Pasalnya Hela merupakan daerah pemilihannya, termasuk distrik tempat pembunuhan terjadi.Marape bersumpah menemukan para pembunuh dan menjerat mereka dengan hukuman mati.

KOMENTAR