Warga Sampara Minta Gubernur Sultra Buat Jalur Alternatif di Desa Puloro

Binsar

Saturday, 20-07-2019 | 11:46 am

MDN
Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi (kiri) bersama Ketua DPRD Sultra, Abdurrahman Saleh (kanan), saat meninjau pembuatan Jembatan Bailey di Kelurahan Rawua, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe [ist]

Konawe, Inako

Warga Desa Puloro, Kelurahan Rawua, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe Sulawesi Tengah meminta Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi membuka jalur alternatif di Desa Puloro tembusan daerah Lameuru, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan yang jarak tempuhnya hanya sekitar 6 km antara Kabupaten Konawe dan Kota Kendari ataupun sebaliknya.

"Jadi kami meminta kepada bapak gubernur secepatnya untuk mengantisipasi, karena masyarakat di sini cukup resah, dan aktivitas kami terhambat, apalagi banyak warga di sini yang berkantor di Kendari," kata Asbar Tombili, Sabtu di Konawe.

Menurutnya jalur tersebut sangat tepat untuk dijadikan jalur alternatif, karena waktu tempuh ke Kota Kendari akan lebih cepat, selain itu jika jalur itu dibuka, maka dapat meminimalisir pengeluaran biaya.

Permintaan itu disampaikan warga saat Gubernur Ali Mazi bersama Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh mengunjungi desa mereka untuk meninjau pembuatan jembatan Bailey di daerah itu.

Menanggapi permintaan warga di daerah itu, Ali Mazi mengakui jalur alternatif memang jaraknya cukup pendek yaitu 6,5 km di daerah Lameruru, namun untuk melalui jalur tersebut butuh pekerjaan ekstra karena terdapat gunung yang harus dibelah.

"Karena ini jalur transportasi umum antara Konawe dan Kendari, tentu saya sebagai pemerintah bersama-sama balai jalan akan berusaha untuk mengembalikan fungsi jembatan sesegera mungkin agar bisa dilalui, namun tentunya masyarakat harus bersabar," harapnya.

Gubernur Ali meminta masyarakat bersabar sambil pihaknya mencarikan solusi mengatasi terputusnya akses jalan di daerah mereka.

"Kita akan carikan solusi secepatnya, apakah jalan dibuat jembatan atau sungainya kita alihkan ke tempat lain. Tapi kita coba rapatkan dulu untuk menyelesaikan persoalan ini, karena ini sangat darurat, apalagi banyak warga yang harus sekolah, atau beraktivitas lainnya, dan inikan jalan umum," kata Ali Mazi, Sabtu di Konawe.

KOMENTAR