Warga Siak, Riau Diminta Cegah Kebakaran Gambut

Binsar

Wednesday, 10-07-2019 | 07:31 am

MDN
ILustrasi kebakaran lahan gambut [ist]

Siak, Riau, Inako

Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead meminta masyarakat di Kabupaten Siak, Riau, mencegah kebakaran gambut menyusul prakiraan BMKG yang menyebut musim kemarau tahun ini akan berlangsung lebih panjang dari sebelumnya.

Permintaan itu disampaikan Nazir saat menjadi pembicara dalam Forum Group Discussion Pilot Uji Penanaman Komoditi Ramah Gambut lahan Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) Kabupaten Siak di Siak, Riau, Selasa.

“Alhamdulillah asap tidak lagi menjadi momok. Ada kebakaran tetapi tidak besar dan membuat payah. Saya harap (gambut) bisa dijaga, karena BMKG bilang musim kemarau 2019 memang lebih kering dan panjang,” katanya.

Nazir menilai, upaya pencegahan kebakaran lahan gambut tahun ini cukup berhasil. Tahun 2018 lalu misalnya, luas lahan yang terbakar hanya sekitar 400.000-500.000, bandingkan dengan tahun 2017 yang mencapai 170.000 ha.

Apalagi, sambungnya, jika hal itu dibandingkan dengan Amerika Serikat yang tahun lalu mengalami kebakaran hutan hingga tiga juta hektare (ha).

Menurut dia, dibandingkan dengan provinsi lain, Riau memang sangat rentan dengan kebakaran sebab sebagian besar lahan di daerah itu terdiri dari gambut.

Hingga saat ini, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) memang lebih tinggi, karena itu ia mengajak semua pemangku kepentingan termasuk pengusaha untuk bersama mengurangi risiko kebakaran.

Kesiapsiagaan perlu ditingkatkan guna menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan gambut di Provinsi Riau. BPBD Riau melaporkan sampai pertengahan tahun ini, lebih dari 3000 ha lahan di Provinsi Riau terbakar.

Kerja berat merestorasi gambut yang rusak akibat pengeringan dan kebakaran tidak hanya sekadar membangun sekat kanal untuk pembasahan, namun Nazir mengatakan juga perlu memfasilitasi petani dan para pihak melakukan budi daya pertanian ramah gambut.

Kerusakan yang terjadi dalam periode lama, memerlukan proses pemulihan yang panjang, lanjutnya.

Badan Restorasi Gambut melakukan pilot uji coba penanaman komoditi ramah gambut di lahan Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) Kabupaten Siak seluas 10 ha.

Dalam program TORA di Kabupaten Siak ini, BRG bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten Siak, akademisi, lembaga penelitian pertanian dan kehutanan, konsorsium LSM serta BNPB mencoba merealisasikan rekomendasi budidaya ramah gambut dengan empat komoditi kopi liberika, ubi kayu, nanas, jagung dan meranti belangiran.

Simak juga video InaTV jangan lupa bantu "klik Subcribe" agar selalu terhubung dengan info menarik lainnya.

TAG#Gambut, #kebakaran, #Siak Riau

161642987

KOMENTAR