Washington Batal Serang Iran, Menteri Intelijen Iran: Mereka Takut

Teheran, Inako
Perang pernyataan dan ancaman antara Washington dan Teheran kembali terucap. Kali ini, pernyataan yang bernada meremehkan datang dari seorang petinggi Iran yakni Menteri Intelijen Iran Mahmoud Alavi.
Kepada kantor berita IRNA, Kamis (4/7/2019) Alavi mengatakan, kekuatan militer negaranya telah membuat nyali Amerika Serikat (AS) untuk melakukan serangan menciut.
Hal itu disampaikan Alavi menyusul sesumabr yang disampaikan pejabat militer Washington pada bulan lalu yang menyatakan akan menyerang Teheran setelah pesawat nirawak mata-matanya, RQ-4 Global Hawk, ditembak jatuh di atas perairan Selat Hormuz.
AS mengklaim pesawat nirawaknya yang ditembak jatuh itu terbang di atas perairan netral atau di perairan internasional.
Gara-gara insiden penembakan pesawat itu, Presiden Trump mengizinkan Pentagon meluncurkan serangan udara terhadap Teheran. Trump kemudian membatalkan izin itu pada menit-menit akhir setelah seorang jenderal Pentagon memberi tahu bahwa korban jiwa di pihak Iran bisa mencapai ratusan orang.
"Orang Amerika takut dengan kekuatan militer Iran, itulah alasan di balik keputusan mereka untuk membatalkan keputusan menyerang Iran," kata Mahmoud Alavi kepada kantor berita IRNA, Kamis (4/7/2019).
Dia mengatakan jika AS mencabut sanksi dan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Khamenei mengizinkannya, Teheran dan Washington bisa berunding.
"Mengadakan pembicaraan dengan Amerika hanya dapat ditinjau oleh Iran jika (Presiden AS Donald Trump mencabut sanksi dan pemimpin tertinggi kami memberikan izin untuk mengadakan pembicaraan seperti itu," ujar Alavi.
Ketegangan antara Iran dan AS semakin memanas sejak Teheran menembak jatuh pesawat nirawak Amerika, RQ-4 Global Hawk, dengan rudal.
Teheran menyatakan bahwa pesawat tak berawak itu telah melanggar wilayah udaranya dan gagal menanggapi berbagai peringatan. Teheran juga menyodorkan peta untuk menunjukkan jalur penerbangan pesawat tak berawak AS yang menerobos wilayah udara Iran.
Teheran juga mencatat bahwa pada saat yang sama pasukannya mendeteksi pesawat mata-mata P-8 Poseidon, yang juga melanggar wilayah udara negara itu. Namun, pasukan Iran memilih untuk tidak menembak jatuh guna menghindari korban jiwa.
TAG#Teheran, #Washington, #Serangan
198736999
KOMENTAR