WNI Eks ISIS Diprediksi akan Masuk ke Indonesia Secara Ilegal Lewat Perbatasan

Jakarta, Inako
Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menolak pemulangan warga negara Indonesia (WNI) eks ISIS ke Tanah Air, maka ada kemunkinan mereka akan masuk kembali melalui daerah lintas batas secara ilegal.
Hal ini diungkapkan oleh Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono. Ia mengatakan WNI eks anggota ISIS akan berusaha kembali ke Indonesia secar ilegal. Hal itu terjadi kalau mereka dideportasi oleh negara di mana mereka mengungsi.
"Ada kemungkinan mereka dapat dideportasi atau menyusup (ke Indonesia) lewat jalur yang minim pengawasan," kata Diaz kepada wartawan, Jumat (14/2/2020).
Simak video Inatv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia maju.
Menurut Diaz, pembicaraan terkait setuju atau tidak setuju pemulangan WNI yang gabung dengan ISIS atau organisasi teror lainnya seharusnya sudah tidak perlu dilanjutkan lagi. Saat ini, lebih baik semua pihak fokus kepada persiapan internal.
"Kita harus waspada, dan harus menyiagakan aparat berwajib untuk melakukan kontrol penuh di seluruh pintu masuk negara. Blokir semua jalur masuk," ujar Diaz.
Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyinggung solah pencabutan pencabutan kewarganegaraan WNI yang pernah menjadi kombatan ISIS.
"Menurut undang-undang orang kehilangan status kewarganegaraannya dengan beberapa alasan, antara lain ikut dalam kegiatan tentara asing," kata Mahfud kepada wartawan di Jakarta, Kamis (13/2/2020).Menurut Mahfud, berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan pasal 23 ayat 1 huruf d, yang menyebutkan kehilangan kewarganegaraan disebabkan karena "masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden".
KOMENTAR