Wujudkan Solidaritas Terhadap Gerakan 'Lives Matter', Pemain MLS Acungkan Kepalan Tangan Sambil Berlutut

Jakarta, Inako

Para pemain Major League Soccer (MLS) mengangkat tinju kanan yang bersarung tangan sambil berlutut sebelum pertandingan pertama Major League Soccer, Rabu, sebagai bentuk solidaritas mereka dengan gerakan keadilan sosial 'Lives Matter'.

Beberapa pemain mengenakan kaos di atas kaus mereka dengan kata-kata "Hitam dan Bangga" dan "Diam adalah Kekerasan" sebelum pertandingan, dan susunan pemain awal Orlando City dan Inter Miami berlutut tepat sebelum turnamen 'MLS is Back' dimulai.

Demonstrasi berlangsung delapan menit dan 46 detik, yaitu jumlah waktu saat kepolisian Minneapolis Derek Chauvin menekan lututnya di leher George Floyd, pria kulit hitam berusia 46 tahun yang kematiannya pada akhir Mei memicu protes nasional.

Justin Morrow dari Toronto FC, direktur eksekutif organisasi Pemain Hitam untuk Perubahan, mengatakan para pemain MLS ingin menambahkan suara mereka ke dalam gerakan.

"Ini adalah kesempatan bagi kita untuk mengambil tempat kita bersama mereka, berdiri melawan ketimpangan rasial, bertarung dalam pertempuran itu dan memastikan suara kita di Major League Soccer terdengar," katanya pada babak pertama.

"Apa yang Anda lihat malam ini adalah momen spesial yang didorong oleh para pemain, dan Major League Soccer berkolaborasi dengan kami untuk mewujudkannya."

Protes dalam bentuk ‘berlutut’ dipopulerkan oleh quarterback San Francisco 49ers Colin Kaepernick pada tahun 2016 sementara kepalan tangan mencerminkan protes terhadap ketidaksetaraan rasial oleh warga Amerika John Carlos dan Tommie Smith di Olimpiade Meksiko 1968.

Protes Kaepernick datang selama pemutaran lagu kebangsaan, yang tidak akan dimainkan selama turnamen karena permainan dipentaskan di stadion kosong, suatu langkah untuk memperlambat penyebaran virus corona novel.

Pertandingan MLS hari Rabu, diadakan di dalam "gelembung" bio-secure di Disney Wide World of Sports Complex, yang menandai dimulainya liga profesional Amerika Utara pertama sejak pandemi corona pertengahan Maret lalu.