Zelenskyy Siap Membahas Netralitas Ukraina Dengan Rusia

Jakarta, Inako
Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan, Ukraina siap mengadopsi kebijakan "netralitas" dalam pembicaraan gencatan senjata dengan Rusia. Hal itu disampaikan Zelenskyy, dalam sebuah wawancara online dengan wartawan Rusia, Minggu (27/3).
Ukraina bersedia menghentikan upayanya untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), seperti yang diminta Rusia. Akan tetapi, Ukraina meminta jaminan keamanan sebagai syarat. Pembicaraan kedua negara diperkirakan akan berlangsung awal pekan ini di Istanbul, Turki.
Ukraina dapat menandatangani pakta seperti itu dengan tetangganya, termasuk Rusia, namun dengan imbalan membatalkan kemungkinan tawarannya untuk menjadi anggota NATO. Menurut Zelenskyy, rencana semacam itu perlu dimasukkan ke dalam referendum nasional.
Pesan Zelenskyy datang ketika invasi Rusia ke Ukraina memasuki bulan kedua, menggusur jutaan orang dan menyebabkan lebih dari 1.119 kematian warga sipil, menurut penghitungan PBB yang dirilis Minggu.
Pasukan Rusia juga menderita sejumlah besar korban dan kemajuan negara di ibukota Ukraina, Kyiv, terhenti dalam menghadapi perlawanan sengit. Pihak berwenang Rusia melarang media lokal melaporkan wawancara tersebut, yang dilakukan dalam bahasa Rusia.
Zelenskyy mengatakan, pasukan Rusia harus menarik diri dari Ukraina terlebih dahulu, sebab "referendum nasional tidak dapat terjadi di hadapan pasukan militer asing," katanya.
Menurut Zelenskyy, Ukraina tidak akan berusaha untuk merebut kembali wilayah Donbas yang dikendalikan oleh separatis pro-Rusia. Ukraina, lanjut Zelenskyy, juga tidak akan berusaha untuk merebut kembali dengan paksa Krimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.
Presiden menyarankan kemungkinan untuk menuliskannya, serta kesiapan untuk menghentikan pengembangan senjata nuklir.
Zelenskyy menambahkan, Ukraina tidak membahas kemungkinan demiliterisasi, salah satu tuntutan Rusia.
Turki mengatakan hari Minggu bahwa pembicaraan gencatan senjata akan berlangsung di Istanbul setelah percakapan telepon antara presidennya, Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pemerintah Rusia mengatakan pembicaraan akan diadakan secara langsung.
TAG#rusai, #ukraina, #zelenskyy, #putin, #gencatan senjata
198733325

KOMENTAR