3 Destinasi Wisata Berikut Jadi Alasan Mengapa Papua Disebut Sekeping Surga Yang Jatuh Ke Bumi
Jakarta, Inako
Analogi ‘sekeping surga yang jatuh ke bumi’ mungkin terlalu berlebihan untuk menjelaskan tanah yang masuk provisni paling timur Indonesia itu.
Namun, menengok keindahan alam berupa flora dan fauna, budaya dan tradisi asli serta makanan khas yang ada di tanah itu, rupanya julukan itu bukan sesuatu yang berlebihan.
Fakta memang menunjukkan, bahwa keindahan alam Papua menjadikan daerah itu sebagai tujuan wisata yang menakjubkan yang tak kalah dengan daerah lain di Indonesia.
Selain Raja Ampat yang sudah mendunia, Papua juga masih menyimpan banyak spot menantang yang tak kalah menarik, seperti yang dapat kita saksikan di Kota Jayapura, ibukota provinsi itu.
Berjarak 25 km dari Bandara Sentani, Kota Jayapura dapat ditempuh dengan kendaraan kurang dari satu jam. Nah jika Anda berkunjung ke Jayapura, tidak lengkap rasanya jika tidak ke Sentani. Disana Anda dapat menikmati beragam objek wisata yang menarik dan pastinya tidak akan terlupakan dalam hidup.
Spot wisata bukan satu-satunya daya tarik daerah itu. Di sana kita juga bisa mencicipi hidangan khas di provinsi yang dijuluki mutiara dari timur tersebut. Salah satunya papeda ikan kuah kuning di sebuah rumah makan di Jayapuran.
Bagi pencinta kuliner Nusantara tentu sudah tidak asing lagi dengan makanan yang satu ini. Papeda terbuat dari tepung sagu yang dipadankan dengan bumbu kuah kuning yang dibuat dari campuran bawang merah, bawang putih, cabai besar, lengkuas, kunyit, jahe, dan batang sereh. Sedangkan untuk ikan yang menjadi lauk di kuah kuning bisa tongkol, tenggiri, atau cakalang. Namun kami memilih ikan kakap.
Berikut ini sejumlah objek wisata yang bisa dijadikan rekomendasi Anda jika berkunjung ke Papua.
1. Melihat Keindahan Kota dari Jayapurawood
Perlu waktu sekitar 30 menit jika berkendara dengan mobil dari pusat kota Jayapura menuju bukit Polimak. Sepanjang perjalanan, Anda akan melewati kontur jalan yang menanjak dan berkelok. Anda tidak akan dikenakan retribusi di tempat ini. Bukit Polimak merupakan tempat terbaik untuk melihat panorama Kota Jayapura dan Samudra Pasifik dari atas ketinggian.
Warga sekitar juga menjuluki tempat ini sebagai Jayapurawood karena terdapat huruf-huruf berukuran besar bertuliskan Jayapura City. Jika dilihat dari bawah, apalagi pada malam hari, tulisan ini akan menyala oleh lampu dan menyerupai Hollywood Sign di Los Angeles. Bukit Polimak juga digunakan stasiun televisi meletakan tiang-tiang pemancar siarannya.
2. Wisata Romantis di Danau Cinta
Hamparan alam hijau dan langit biru menyambut kedatangan kami ke Danau Imfote di Sentani. Danau ini mempunyai keunikan tersendiri karena berbentuk hati, tak heran masyarakat menyebutnya sebagai Danau Love. Destinasi ini berada di Kampung Puai, Distrik Yokini, Kabupaten Jayapura.
Perjalanan menuju ke tempat yang romantis ini kami tempuh selama satu setengah jam lebih atau sekitar 50 Km dari Kota Jayapura. Sepanjang perjalanan, mata kami dimanjakan dengan hamparan padang rumput dan bebukitan. Sama seperti Bukit Polimak, tidak ada tiket masuk di Danau Love. Wisatawan cukup membayar biaya masuk untuk mobil Rp50.000 dan motor Rp20.000.
“Danau Love merupakan potensi wisata yang luar biasa. Karya Tuhan untuk bumi Papua. Oleh karena itu, muda-mudi yang ingin melangsungkan pernikahannya sebaiknya datang kesini terlebih dahulu,” ujar wisatawan lokal, Rudi Gedi saat berbincang dengan MNC Media.
3. Danau Sentani: Pesona Wisata Danau Legenda
Pemandangan cantik dengan air gliter menjadikan Danau Sentani sebagai destinasi wisata yang sering dikunjungi wisatawan saat ke Jayapura. Nama Sentani diartikan sebagai "Di sini kami tinggal dengan damai”.
Danau terluas di Papua ini memiliki luas sekitar 9.360 hektare dan berada pada ketinggian 75 mdpl. Danau ini juga memiliki 21 buah pulau kecil yang indah.
Untuk menambah daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara, pemerintah daerah setempat juga menggelar acara rutin tiap tahunnya yaitu Festival Danau Sentani. Festival ini pertama kali diselenggarakan pada 19 Juni 2008. Sejak saat itu, Festival Danau Sentani rutin diadakan setiap tahun dengan menampilkan tarian-tarian adat di atas perahu, upacara adat, seperti penobatan Ondoafi, dan sajian berbagai kuliner khas Papua.
TAG#Destinasi Wisata, #Papua, #Keindahah alam Papua
182194274
KOMENTAR