Andi Akmal: Untuk Atasi Masalah Kemiskinan, Dibutuhkan Keterampilan Tingkat Tinggi di Kabinet

Timoteus Duang

Monday, 04-04-2022 | 11:52 am

MDN
Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin

 

Jakarta, Inako

Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin menyoroti kasus kenaikan harga pangan dan energi yang telah menjadi hantaman bagi beli masyarakat. Pasluddin menilai, lonjakan harga tersebut menjadi penyebab naiknya angka kemiskinan.

“Saya meyakini, bahwa kenaikan harga komoditas strategis seperti pangan dan energi ini telah berdampak luas pada rakyat Indonesia terutama terhadap masyarakat kelas menengah ke bawah.”

“Ada sekitar 115 juta kelas menengah dan masih ada ratusan juta rakyat menengah ke bawah yang terguncang dengan persoalan kenaikan harga ini. Pemerintah harus chek, dan temukan solusi agar persoalan ini tidak terus berlanjut,” tutur legislator asal Sulawesi Selatan itu.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Akmal menyarankan agar pemerintah menjadi price leader. Pemerintah harus mampu mengendalikan pasar yang dikuasai swasta. Jika tidak, masyarakat akan semakin menderita.

 

Akmal juga menyoroti persoalan minyak goreng yang akhir-akhir ini masih menjadi polemik. Janji pemerintah untuk menyediakan subsidi dengan harga Rp14 ribu hanya isapan jempol belaka.

Minyak goreng curah masih terpantau dengan harganya Rp19.875 per kilogram. Sedangkan minyak goreng kemasan premium melimpah di pasar dengan harga hingga Rp50 ribu per 2 Liter. 

“Ada kondisi, rakyat tidak punya pilihan dalam membeli produk pangan berupa minyak goreng ini. Di sisi lain ada janji minyak goreng dengan harga ketetapan pemerintah, tapi barangnya tidak ada. Ini sama saja omong kosong,” ketus Akmal.

Lebih lanjut politisi PKS itu mengatakan bahwa untuk memecahkan persoalan serupa itu, dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi di kabinet pemerintah

KOMENTAR