Apa Itu Net Zero Emissions? Ini Penjelasannya
JAKARTA, INAKORAN
Udara yang kotor terjadi akibat pembakaran bahan bakar kendaraan maupun asap yang dihasilkan dari proses produksi yang terjadi pada pabrik-pabrik di seluruh dunia.
Sumber emisi karbon?
Hingga saat ini pemimpin negara di dunia berjuang bersama untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil bertransformasi ke penggunaan bahan bakar yang bersih dan ramah lingkungan. Muncul nya mobil dan motor listrik serta tenaga listrik matahari adalah sebagian upaya manusia mengurangi efek rumah kaca.
Emisi karbon adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran segala senyawa yang mengandung karbon seperti CO2, solar, bensin, LPG, serta bahan bakar lainnya. Fenomena emisi karbon merupakan proses pelepasan karbon ke lapisan atmosfer bumi.
Pemerintah sangat serius mewujudkan komitmen net zero emission (NZE) pada tahun 2060. Bahkan, kalau bisa lebih cepat dari itu. Karenanya, pemerintah tengah menyusun sebuah roadmap untuk merelisasikan NZE demi menghadapi berbagai tantangan serta risiko perubahan iklim di masa mendatang.
Hal ini dikatakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, dalam diskusi diskusi bertajuk 'Road to COP26 : Tekad Generasi Muda Indonesia Mencegah Perubahan Iklim & Mendukung Energi Bersih' yang digelar di Jakarta, Kamis (7/10) lalu. "Transformasi menuju net zero emission menjadi komitmen bersama kita paling lambat 2060," tegasnya.
Net zero emissions atau nol emisi karbon adalah kondisi dimana jumlah emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer tidak melebihi jumlah emisi yang mampu diserap oleh bumi.
Untuk mencapainya diperlukan sebuah transisi dari sistem energi yang digunakan sekarang ke sistem energi bersih guna mencapai kondisi seimbang antara aktivitas manusia dengan keseimbangan alam.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam melakukannya adalah mengurangi jumlah karbon atau gas emisi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan (aktivitas) manusia pada kurun waktu tertentu, atau lebih sering dikenal dengan jejak karbon.
Jejak karbon yang kita hasilkan akan memberikan dampak yang negatif bagi kehidupan kita di bumi, seperti kekeringan dan berkurangnya sumber air bersih, timbul cuaca ekstrim dan bencana alam, perubahan produksi rantai makanan, dan berbagai kerusakan alam lainnya.
Program NZE menjadi istilah populer setelah diadakannya Paris Climate Agreement tahun 2015. Program tersebut bertujuan untuk menekan pencemaran lingkungan yang berpotensi mengakibatkan pemanasan global.
Energi menjadi salah satu sektor yang difokuskan dalam upaya mencapai program NZE. Berbagai negara telah mengeluarkan regulasi-regulasi baru dalam hal penyediaan energi listrik yang disesuaikan dengan program NZE, termasuk di Indonesia.
Nah, untuk mengurangi jejak karbon dan mencapai kondisi net zero emissions, pemerintah menerapkan lima prinsip utama, yaitu:
Peningkatkan pemanfaatan enerrgi baru terbarukan (EBT); pengurangan energi fosil; penggunaan kendaraan listrik di sektor transportasi; peningkatan pemanfaatan listrik pada rumah tangga dan industri; dan yang terakhir pemanfaatan Carbon Capture and Storage (CCS).
Diharapkan, dengan mengurangi jejak karbon dan berkomitmen dalam menjalan lima prinsip utama di atas, Indonesia dapat mencapai kondisi net zero emissions di tahun 2060.
TAG#EMISI KARBON, #KARBON, #PERUBAHAN IKLIM
182251863
KOMENTAR