Beda Dengan Daerah Lain, Sulut Tetap Terima Turis China

Binsar

Tuesday, 28-01-2020 | 17:23 pm

MDN
Wisatawan asal China di pantai Manado [ist]

Manado, Inako

Wabah virus corona terbukti berdampak langsung pada kunjungan wisatawan asal China ke sejumlah negara dan daerah. Beberapa negara dan daerah mengeluarkan larangan terbuka untuk turis asal Chian untuk datang ke sejumlah objek wisata yang ada di negara atau daerahnya.

Beberapa hari lalu misalnya. Sekelompok orang di Bukttinggi merazia hotel yang menjadi tempat menginap turis asal China. Mereka menuntut pihak hotel untuk memulangkan turis asal Tiongkok itu dan melarang mereka berkunjung ke objek wisata jam gandang yang terkenal itu.

Akan tetapi, kenyataan itu tentu tidak menggambarkan sikap keseluruhan masyarakat Indonesia. Sebab masih ada sejumlah daerah yang tetap welcome dengan turis asal Tiongkok untuk berkunjung ke daerahnya.

Salah satunya adalah daerah Sulawesi Utara. Tak seperti di beberapa daerah dan negara lain yang melakukan penolakan.

Meski informasi seputar dampak virus corona dari Wuhan, China, begitu deras di sejumlah emdia massa, namun, wisatawan asal Negeri Tirai Bambu di Sulawesi Utara (Sulut) tetap merasa nyaman.

Bahkan Sulut yang menjadi salah satu destinasi favorit turis asal China di Indonesia tampak masih dalam keadaan kondusif. Seolah tak ada kecemasan terhadap serangan virus corona yang menyebar di Wuhan tersebut.

 

Wisatawan asal China di Manado [ist]

 

Hal itu terlihat di beberepa lokasi wisata yang tetap dipadati turis asal China. Seperti pada obyek wisata Patung Yesus di Kawasan Citraland Kota Manado, atau di Bukit Tinoor Kota Tomohon dan Danau Linow.

“Wisatawan masih terlihat enjoy di beberapa lokasi wisata di Sulut,” kata Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sulut Roy Berty Koleangan, kemarin.

Meski demikian, kata Roy, pihaknya tetap memantau pihak-pihak terkait, termasuk pada para guide.

“Kami sangat berterima kasih karena pemerintah Sulut sangat cepat mengantisipasi keadaan ini dengan melakukan tindakan pencegahan yang sangat ketat. Saya tetap pantau informasi lewat grup Whatsapp ke teman-teman guide. Saya menyarankan mereka untuk menggunakan masker saat guiding,” ujar Roy.

Seperti diketahui, kedatangan wisawatan asal China ke Sulut setiap tahun terus meningkat. Bahkan Imigrasi TPI I Manado mencatat, sepanjang 2019 sebanyak 116.144 turis China masuk ke Sulut melalui Bandara Sam Ratulangi atau meningkat 8,5% dibandingkan tahun 2018.

KOMENTAR