BPIP Ajak Generasi Milenial Bumikan Pancasila dan Hadapi Covid-19

Hila Bame

Saturday, 06-06-2020 | 16:37 pm

MDN

 

 

Jakarta, Inako

 

“Dalam menghadapi pandemik Covid-19, Generasi Milenial diharapkan dapat membumikan nilai-nilai Pancasila dan aktif menghadapi Covid-19 secara langsung maupun melalui media sosial,” ujar Direktur Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Aris Heru Utomo, di depan peserta Webinar Nasional “Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila di Kalangan Generasi Milenial dalam menghadapi Pandemi Covid-19” yang diselenggarakan BPIP dan Kementerian Dalam Negeri pada 5 Juni 2020.  

BACA JUGA:   

BPIP Wujudkan Pancasila dalam Tindakan Melalui Donor darah

“Untuk itu, guna menghadapi pandemik Covid-19 yang belum tahu kapan akan berakhir, generasi milenial kiranya bisa menahan diri dalam bersikap dan merendahkan ego hingga ke titik netral agar tidak menyebabkan benturan-benturan. Generasi milenial mesti rukun dan patuh pada aturan dasar dengan antara lain melaksanakan protokol kesehatan. Tanpa melakukan hal-hal mendasar tersebut maka langkah menghadapi pandemik Covid-19 menjadi tidak akan ada artinya,” ujar Aris dihadapan sekitar 400 orang peserta webinar yang berasal dari Kemendagri, mahasiswa dan masyarakat umum.

BACA  JUGA:   

Keterampilan Sosial Yang Paling Penting Anda Belajar Dari COVID-19

Ditambahkan oleh Aris bahwa guna memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai nilai-nilai Pancasila kepada generasi milenial, maka BPIP saat ini tengah mempersiapkan materi dan kurikulum pembinaan ideologi Pancasila yang ditujukan kepada generasi muda. Bukan hanya generasi milenal, tetapi juga generasi Z dan Alpha, Mulai dari usia dini hingga perguruan tinggi. Bentuknya bisa formal, non-formal ataupun informal.

Sementara itu musisi Addie MS yang juga bertindak sebagai salah seorang nara sumber mengemukakan bahwa akibat dari pandemik Covid-19 maka banyak seniman yang tidak bisa berkegiatan.

BACA JUGA:   

Peringati Hari Lahir Pancasila, Yonif 754 Kostrad Menggelar Aksi Pasang Bendera Merah Putih

Banyak rencana kegiatan seperti konser dan tawaran manggung lainnya yang terpaksa dibatalkan karena harus mengikuti protokol kesehatan secara ketat. Dengan dibatalkannya kegiatan-kegiatan seni budaya, tidak sedikit seniman yang kehilangan pemasukan.

“Jangan berpandangan bahwa semua seniman adalah orang yang mampu secara ekonomi. Banyak seniman yang sangat tergantung pada kegiatan yang dilakukan. Tidak bisa melakukan kegiatan berarti tidak memperoleh pemasukan,” ujar Addie MS.

“Meskipun demikian, di tengah berbagai keterbatasan, para seniman tidak berdiam diri. Para seniman aktif membantu korban terdampak virus corona seperti yang ditunjukkan Alm Didi Kempot yang menyelenggarakan konser amal dari rumah. Konser amal jarak jauh yang bekerjasama dengan salah satu stasiun televisi tersebut berhasil menjaring sumbangan masyarakat sebesar Rp. 7,6 milyar hanya dalam waktu beberapa jam,” tambah Addie MS.      

Sementara itu menyikapi pola komunikasi Pemerintah dalam penanganan pandemik Covid-19, salah seorang nara sumber lainnya yaitu Dekan FIKOM Universitas Pajajaran, Dr. Dadang Rahmad Hidayat, menekankan mengenai perlunya membangun komunikasi yang baik.

“Gagal berkomunikasi dapat menyebabkan gagal paham dan gagal sosial, akibatnya bisa menjadi gagal berkebangsaan,” ujar Dadang sambil menyampaikan beberapa contoh kegagagalan berkomunikasi yang dilakukan Pemerintah dan menyebabkan kebingungan di masyarakat.

Sebagai upaya membangun komunikasi pembinaan ideologi Pancasila. yang efektif, Dadang menyarankan agar Pemerintah secara sungguh-sungguh memperhatikan peta penggunaan internet di kalangan generasi milenial. Data menunjukkan bahwa sebagian besar waktu yang digunakan generasi milenial saat berada di dunia maya adalah untuk menonton film, mendengarkan musik dan mencari informasi melalui media sosial.  

 

KOMENTAR