CEO Piala Dunia Belajar Pada Jepang Dalam Mengatasi Covid-19 Selama Olimpiade Tokyo
Jakarta, Inako
Kepala eksekutif Piala Dunia 2022 di Qatar, Nasser Al-Khater mengatakan, dia mengantisipasi kesiapsiagaan COVID-19 bangsanya dengan belajar pada Jepang saat perayaan Olimpiade Tokyo musim panas lalu.
Qatar akan menjadi tuan rumah putaran final Piala Dunia 2022, dan dalam konteks itu, ratusan ribu orang akan membanjiri negara itu untuk menyaksikan perhelatan empat tahunan itu.
Al-Khater menjelaskan, delapan stadion yang disiapkan untuk pertandingan Piala Dunia, berada dalam jarak 113 kilometer satu sama lain, dapat sepenuhnya menyambut para penggemar, menghindari terulangnya Olimpiade Tokyo yang hampir tanpa penonton.
"Kami merasa Olimpiade lebih dekat dengan Piala Dunia di Qatar karena semuanya berada di satu kota... Itu benar-benar kesempatan penting bagi kami untuk pergi dan belajar," kata Al-Khater, seperti dikutip dari Kyodo News, Sabtu.
"Saya pikir Tokyo melakukan yang terbaik yang bisa mereka lakukan dengan situasi ini. Tapi itulah mengapa kita harus benar-benar jeli,” lanjutnya.
Dilaporkan, saat ini pembangunan infrastruktur stadion, jaringan jalan utama dan perluasan bandara akan sedang dikebut.
"Kami tidak tahu di mana dunia akan berada tahun depan," katanya.
"Tapi, kami menyusun rencana tentang protokol dan tindakan COVID. Kami telah menyelenggarakan lebih dari 100 pertandingan sejak pecahnya COVID. Protokol kami cukup kuat. Kami tahu bagaimana menghadapinya di sini,” sambungnya.
"Kami berharap dunia akan mulai keluar dari krisis dan pandemi ini, dan semoga Piala Dunia benar-benar menjadi acara global dengan kehadiran penuh penggemar."
Di atas tuduhan suap oleh media luar negeri tentang bagaimana Qatar mendapatkan hadiahnya, surat kabar Inggris Guardian melaporkan pada Februari bahwa 6.500 pekerja migran telah meninggal di Qatar sejak Piala Dunia diberikan. Tapi Al-Khater mengkritik berita itu sebagai "jurnalisme yang benar-benar tidak bertanggung jawab."
"Saya dapat memberi tahu Anda secara faktual dan dengan keyakinan penuh bahwa kami memiliki tiga kematian pekerja terkait pekerjaan," katanya, seraya menambahkan bahwa "tanggung jawab dan kewajiban mereka untuk memastikan bahwa mereka (media) mendapatkan fakta dengan benar dan memiliki akses terhadap informasi."
Penyelenggara mengharapkan 1,2 hingga 1,5 juta penggemar di turnamen final Piala Dunia yang berisi 32 tim, dan Al-Khater mengatakan larangan alkohol atau penganiayaan terhadap minoritas seksual tidak akan menjadi masalah selama Piala Dunia di negara Islam itu.
"Qatar adalah negara yang sangat internasional. Doha adalah kota yang sangat internasional. Seperti yang Anda ketahui, warga Qatar membentuk 12 persen dari seluruh populasi," katanya.
"Alkohol sebenarnya bukan bagian dari budaya kita, tapi itu tersedia di sini. Dan itu normal bagi kita untuk pergi ke restoran dan melihat orang-orang minum alkohol, anggur, atau apa pun itu."
"Perjalanan waktu telah membuat kami sangat ramah dalam hal budaya lain, memahami dan toleran terhadap budaya lain. Jadi akan ada segalanya untuk semua penggemar di sini," tagas Nasser Al-Khater.
TAG#piala dunia, #ceo, #Nasser Al-Khater, #qatar 2022, #covid-19
182222093
KOMENTAR