Darah IKI dibalik 15 Tahun Melayani Negeri
Jakarta, INAKORAN
"Dulu, setiap kali kita memberi dengan tangan kanan, tangan kiri tidak boleh tau, namun sekarang hal itu tidak relevan lagi, karena memberi bantuan kepada sesama tidak bisa hanya dilakukan oleh segelintir orang"
"Seharusnya jika tangan kanan memberi, tangan kiri memegang bendera, memberi tahu ke pada banyak orang, bukan untuk pamer kebaikan, melainkan mengajak mereka dan banyak orang lainnya, melakukan hal yang sama" tegas Theodore Permadi Rachmat, dalam sebuah video yang digelar pada acara gelar wicara di MetroTV yang dipandu oleh Andy F. Noya. beberapa waktu silam.
Theodore Permadi Rachmat atau dikenal TP Rachmat, merupakan orang terkaya RI yang Paling Dermawan Nomor 2 se-Asia, demikian media nasional menjuluki pengusaha kelahiran Majalengka Jawa Barat tersebut.
Rikard Bagun, dalam sambutanya memperingati hari jadi IKI ke 15, menyampaikan terimakasih kepada para pendiri, pembina sekaligus donatur kegiatan IKI, selama satu setengah dekade berlalu.
Jika selama ini IKI berjuang melalui jalan sunyi, meski terangnya lilin yang dinyalakan dirasakan manfaatnya oleh anak bangsa Indonesia, namun hampir pasti tidak tahu dari mana sumber terang, karena itu pada 2021 IKI telah keluar dan, sedikit membuka diri atas misi kemanusiaanya dalam melayani administrasi kependudukan.
Selanjutnya Albertus Pratomo memaparkan pencapaian program IKI terutama selama pandemi Covid19, mencengkram Indonesia dimana kegiatan banyak dilakukan secara virtual dengan berbagai dinas dukcapil dan lembaga terkait mulai dari pembahasan UU adminduk maupun kegiatan vaksinasi untuk warga rentan dan terpinggirkan.
Institut Kewarganegaraan Indonesia atau dikenal IKI adalah sebuah lembaga kemasyarakatan yang bergerak di bidang pengkajian, penelitian, penyebaran informasi, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat serta memfasilitasi warga di bidang kewarganegaraan kependudukan dan penghapusan diskriminasi.
11 Agustus 2021 merupakan hari jadi ke-15 IKI, sejak berdiri 11 Agustus 2006 silam. Selain TP Rahmat yang dikenal luas sebagai dermawan, ada banyak tokoh dibalik IKI yang bekerja dalam senyap.
Pada satu setengah dekade, IKI bersama relawan telah memfasilitasi dokumen kependudukan warga bangsa yang terpinggirkan. Sedikitnya terdapat satu juta dokumen kependudukan terfasilitasi IKI di 22 kabupaten/kota di Pulau Jawa, Kepri Riau, hingga Kalimantan.
Terbayang biaya yang dikeluarkan para dermawan IKI, sebuah angka segede gajah yang dikorbankan para tokoh setiap tahunnya, untuk biaya kerja sosial, bekerja hanya menumpuk biaya tanpa post pendapatan layaknya, sebuah entitas bisnis yang lazim digeluti para tokoh.
Ada banyak tokoh yang telah tiada di muka bumi Indonesia, sejak mereka mulai berjuang anti diskriminasi suku dan ras pada era 80-an.
Mereka antara lain adalah Liem Sioe Liong, Slamet Effendy Yusuf, Indradi Kusuma dan banyak tokoh lain.
Namun demikian semangat mereka masih terpatri pada sebagian tokoh kemanusiaan dan berkenan hadir pada ulang tahun IKI ke -15, 12 Agustus 2021​ yang digelar sederhana secara virtual, antara lain, Murdaya Widyawimarta Poo atau biasa dipanggil Murdaya Poo, Osbert Lyman, Francicus Welirang, Robert Njo, Anton Setiawan dan Leopard Lyman.
Selain para tokoh pendana gerakan kemanusiaan untuk Indonesia maju, hadir juga pengurus Institut Kewarganegaraan Indonesia atau dikenal IKI, KH Saifullah Ma`shum, tokoh NU sekaligus Peneliti Senior IKI, Albertus Pratomo, Sekretaris Umum sekaligus Peneliti Senior IKI dan Rikard Bagun, Ketum IKI, Roficul Umam, Eddy Setiawan, Mahendra Kusumaputra, Swandy Sihotang dan Peneliti Hosti Prasetyadji.
Kesan dan Pesan Pendiri sekaligus Pendana IKI pada hari jadinya ke-15, 11 Agustus 2006 -11 Agustus 2021.
Osbert Lyman:
Menurut Osbert Lyman, Perjuangan IKI yang sekarang dan seterusnya adalah melanjutkan perjuangan mereka dan para tokoh senior IKI lainnya, sejak era 80-an.
IKI terbentuk secara kelembagaan pada 2006, namun nafas perjuangan justru telah dimulai sejak 40-an tahun silam, ujar Osbert Lyman. "Yang hidup pada era 80-an sungguh merasakan kepahitan akibat kentalnya diskriminasi ras dan suku, tambah Osbert.
Diskriminasi itu terjadi hampir pada semua lini kehidupan termasuk pengurusan kewarganegaraan dan adminstrasi kependudukan.
Tujuan kita saat itu adalah bagaimana memanusiakan manusia Indonesia pada level kesetaraan dibidang ekonomi dan politik sehingga pembangunan berjalan baik. Namun demikian pada hari ini kondisi demikian sudah mulai teratasi lewat perjuangan peneliti di lembaga IKI.
Murdaya Poo:
Misi IKI hari ini adalah melanjutkan misi yang telah dimulai puluhan tahun silam, ujar Murdaya Poo. Rasialisme pada era 80-an sangat kental terasa, ujarnya.
"Saya sangat setuju bahwasanya perjuangan IKI hari ini dan seterusnya merupakan perjuangan untuk bangsa dan manusia Indonesia. Diskrimanasi ras dan etnik harus keluar dari Indonesia menuju masyarakat berkemajuan, dan bermartabat". Karma yang baik, lanjut Murdaya, akan menghasilkan yang baik, seraya menyebut para pengurus IKI yang sekarang dan relawan yang telah bersama IKI selama ini.
Anton Setiawan:
Bagi Anton Setiawan, misi IKI adalah untuk kemanusiaan tidak ada selain itu. Ia juga memberi apresiasi kepada pengurus IKI yang telah bertransformasi dan berinovasi dalam pelayanan kepada masyarakat marginal tidak lagi berbasis konvensional seperti pada masa lampau. " Saya melihat meski sehari - hari tidak berkecimpung di IKI namun kami memperhatikan bahwa IKI telah mengikuti tren zaman, yaitu dunia digital.
Memasuki tahun 2021 masih dalam ancaman Covid19 yang kian ganas, IKI telah melakukan berbagai transformasi dan inovasi terutama pada bidang edukasi kepada kalayak terkait dokumen kependudukan dan kewarganegaraan melalui webinar, video dan penulisan artikel di berbagai portal berita online nasional.
Transformasi digital yang dilakukan IKI saat ini selain tren global, upaya ini sebagai solusi menjalankan misi dan tugas IKI ditengah merebaknya pandemi covid19 yang masih mengeluarkan ancamannya sejak Maret 2020.
Franciscus Welirang:
FW demikian penelitik IKI menyapanya menantang IKI dengan tantangan bagaimana IKI menyatukan program kependudukan dan kewarganegaraan pada lintas kementrian dan lembaga di Indonesia.
FW menyebut bahwa masih ada anggota TNI dan juga Polri yang belum tuntas terkait kepemilikan dokumen kewarganegaraan yang diperjuangkan IKI selama ini. Sebelumnya IKI telah bekerjasama dengan beberapa elemen TNI di Bogor dalam pelayanan administarsi kependudukan. Pernyataan FW akan menjadi PR bagi peneliti IKI di masa selanjutnya.
Robert Njo:
Relawan menjadi perhatian dari tokoh IKI Robert Njo. Para pendiri seperti telah membagi tugas pada perpektif yang diminati, selain membicarakan misi para dermawan yang hadir sempat mengapresiasi kegigihan para relawan dalam membantu peneliti IKI selama ini. Perhatian para pendiri IKI terhadap relawan menjadi penutup, kesan dan pesan mereka pada hari ke-15 IKI 11 Agustus 2021.
Acara penutup dengan pemotongan tumpeng dan doa didaraskan KH Saifullah, inti doa semoga semua berjalan lancar dan ke depan IKI beralih pada segmen pelayanan yang berbeda.
Saat ini IKI sedang merancang sebuah koperasi berskala nasional dari segi keanggotaan yaitu para relawan yang tersebar di beberapa kabupaten/kota dan juga jaringan warga Nahdlatul Ulama yang berada di puluhan kota.
Rintisan usaha Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang dikembangkan IKI selanjutnya untuk menjawab kelangkaan ekonomi yang membelenggu warga diberbagai wilayah termasuk kelangsungan kehidupan para anggota koperasi.
"Darah" memiliki fungsi penting bagi kesehatan manusia, salah satunya yaitu untuk memasok zat-zat penting ke seluruh tubuh, seperti gula, oksigen, dan hormon. Tidak hanya itu, darah juga menghilangkan limbah dari sel-sel di dalam tubuh, kira - kira demikian juga Institut Kewarganegaraan Indonesia, dan para tokoh, pendiri sekaligus penderma yang disebutkan satu persatu di atas adalah "Darah segar" di balik perjalanan IKI, hari ini.
Tanpa Darah? terbayanglah pucatnya wajah karena itu pentingnya Darah..
SELAMAT ULANG TAHUN IKI ke-15 11 Agustus 2021
Kita Satu, Kita sama, Kita Setara, satu tujuan INDONESIA
188736019
KOMENTAR