David Beckham Menghormati Sven-Goran Eriksson Dengan Penghormatan yang Tulus
Jakarta, Inakoran
David Beckham menyampaikan penghormatan emosional kepada mantan manajer Inggrisnya, Sven-Goran Eriksson, menyusul pengumuman meninggalnya Eriksson pada usia 76 tahun.
Penghormatan ini diberikan setelah kematian Eriksson, yang terjadi pada Senin pagi setelah perjuangan panjang melawan kanker pankreas.
Postingan Instagram yang menyentuh hati ini menampilkan video menyentuh saat Beckham dan Eriksson berjalan dan berbicara, menangkap apa yang Beckham tahu akan menjadi pertemuan terakhir mereka.
Dalam postingannya, Beckham merefleksikan pentingnya pertemuan terakhir mereka: "Kami tertawa, kami menangis & kami tahu kami sedang mengucapkan selamat tinggal. 'Sven, terima kasih karena selalu menjadi dirimu yang dulu, penuh gairah, perhatian, tenang & pria sejati.
“Saya akan selamanya berterima kasih karena Anda menjadikan saya kapten Anda, tetapi saya akan selamanya menyimpan kenangan terakhir hari ini bersama Anda dan keluarga Anda.
"Terima kasih Sven dan kata-kata terakhirmu kepadaku: 'Semua akan baik-baik saja'," tulis Beckham, mengutip Marca.
Video tersebut, meski tidak bertanggal, kemungkinan besar merekam kunjungan Beckham ke Eriksson awal tahun ini.
Pada bulan Juni, Eriksson mengungkapkan bahwa Beckham telah melakukan perjalanan ke peternakannya di Sunne, Swedia, membawa serta koki pribadi dan pilihan anggur yang terkait dengan momen-momen penting dalam karier Eriksson.
Eriksson tergerak oleh isyarat itu, sambil berkata, "Dia tulus, dia bisa saja menjadi diva besar, tapi dia justru sebaliknya."
Dampak Eriksson pada Sepak Bola Inggris
Sven-Goran Eriksson, yang menjadi manajer asing pertama di tim nasional Inggris pada tahun 2001, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam olahraga ini.
Di bawah kepemimpinannya, Inggris menjadi tim yang lebih baik secara taktik, dengan bintang-bintang seperti Beckham, Steven Gerrard, dan Wayne Rooney mencapai level baru.
Eriksson membimbing Inggris meraih beberapa kemenangan mengesankan, termasuk kemenangan 5-1 atas Jerman pada tahun 2001 dan hasil imbang dramatis melawan Yunani yang memastikan kualifikasi Piala Dunia.
Meski tidak memenangi trofi besar bersama Inggris, sikap tenang dan pendekatan strategis Eriksson membuatnya mendapat respek luas.
Bahkan dalam menghadapi diagnosis terminalnya, Eriksson tetap optimis dan terus mengejar hasratnya, termasuk mewujudkan impian seumur hidup untuk mengelola Liverpool Legends dalam kemenangan atas Ajax Legends di Anfield pada Maret 2023.
Menyusul meninggalnya Eriksson, anak-anaknya, Lina dan Johan, mengeluarkan pernyataan yang menyatakan apresiasi mereka atas dukungan yang diterima ayah mereka selama sakitnya.
Mereka menceritakan betapa Eriksson sangat tersentuh atas cinta dan kekaguman yang dia terima dari teman-temannya, penggemar sepak bola, dan mantan koleganya di seluruh Eropa.
“Ayah memberi tahu kami pada awal tahun ini tentang penyakit seriusnya dan menerima tanggapan yang luar biasa,” kata mereka.
Pernyataan tersebut juga mencakup refleksi Eriksson sendiri: "Saya mendengarnya ketika saya masih hidup dan saya sangat bersyukur atas hal itu. Jantung berdetak dua kali dan air mata mengalir. Saya memiliki pekerjaan terbaik di dunia dan saya bahagia setiap hari untuk jangka waktu yang lama. Sungguh luar biasa."
TAG#Sven-Goran Eriksson, #Manager Inggris, #David BEckham, #Eriksson meninggal
184848505
KOMENTAR