Ekonom Nilai Krisis Venezuela Lebih Buruk dari Suriah

Inakoran

Wednesday, 21-02-2018 | 09:37 am

MDN
Pengungsi Venezuela yang melarikan diri ke Brazil

ong>Caracas, Inako

Perang sipil Suriah telah mengakibatkan gelombang pengungsi terbesar di dunia. Namun ekonom melihat krisis Suriah  masih kalah jauh dibandingkan dengan bencana kemunisiaan di Venezuale akibat kekurangan makanan setelah negara tersebut tertimpa bencana hiperinflasi terbesar sepanjang sejarah dunia.

Kisis Venezuela mengakibatkan banyak orang orang melarikan diri  dan jumlah mereka yang mengungsi ke negara terdekat jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah pengungsi di Suriah.

"Krisis pengungsi berikutnya tidak didorong oleh sebuah perang yang penuh kekerasan, namun oleh bencana besar sosio-ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya," jelas Dany Bahar, ekonom Brookings Institution yang merujuk pada negara Amerika Selatan.

Menurut catatan Bahar, sekitar 4 juta warga Venezuela -atau lebih dari 10% populasi- telah meninggalkan negara tersebut untuk mencari kondisi kehidupan yang lebih baik dalam dua dekade terakhir.

"Sebagai perbandingan, prediksi pengungsi yang meninggalkan Suriah selama perang mencapai sekitar 5 juta individu," katanya. Data terakhir yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa mengindikasikan saat ini ada 5,5 juta pengungsi Suriah.

Bahar memprediksi, jumlah pengungsi dari Venzeula akan meningkat "sangat cepat" dan akhirnya melampaui negara-negara Timur Tengah.

"Situasi di lapangan memburuk pada saat ini dan kurangnya makanan dan obat-obatan di Venezuela mungkin akan menjadi jauh lebih buruk," jelasnya.

Warga Venezuela pertama kali mulai meninggalkan negara secara berbondong-bondong di bawah kepemimpinan almarhum Presiden Hugo Chavez. Namun situasinya semakin meningkat begitu Presiden Nicolas Maduro berkuasa pada 2013. Korupsi dan gaya kepemimpinan yang otoriter membuat perekonomian negara ini jatuh bebas. Kondisi ini telah mengakibatkan penganiayaan politik, krisis dana tunai dan hiperinflasi yang harus dihadapi rakyat biasa.

Menurut Kementerian Luar Negeri, sekitar lima ratus ribu warga Venezuela telah hengkang dari negaranya sejak 2016.

"Kemerosotan tajam dalam persediaan makanan, epidemi, atau ledakan kekerasan dapat mengubah arus migrasi masyarakat menjadi krisis besar," jelas CFR, sebuah kelompok yang berbasis di Washington yang membenarkan pandangan Bahar.

KOMENTAR