Elon Musk & Jack Ma Kompak Bicara Tentang  Kerisauan Masa Depan Manusia

Sifi Masdi

Sunday, 01-09-2019 | 12:44 pm

MDN
Jack Ma dan Elon Musk [ist]

Jakarta, Inako

Elon Musk dan Jack Ma memang tidak sepakat ketika berbicara tentang peran kecerdasan buatan (AI) di masa depan umat manusia. Namun keduanya kompak merisaukan populasi manusia di masa depan. 

Keduanya baru saja menjalani "perdebatan" di ajang World Artificial Intelligence Conference Shanghai, China. Keduanya punya argumentasi sendiri ketika bicara AI, secara khusus pengaruh mesin, robot, dan AI terhadap manusia.

Simak video Ina Tv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia Maju.

 

Namun, ketika membahas tentang AI terkait dengan populasi manusia di masa depan, dua sosok genius di bidangnya masing-masing itu mencapai kata sepakat.

"Banyak orang berpikir kalau terlalu banyak manusia di planet tapi sebenarnya justru ini pandangan kuno," kata Musk seperti dikutip dari CNBC.com.

Semua dikarenakan kecerdasan buatan yang semakin luar biasa sehingga dalam 20 tahun mendatang masalah "kolaps"-nya populasi bisa terjadi. "Aku sangat setuju dengan hal itu," sahut Ma.

"Masalah populasi kini dihadapkan dalam tantangan besar. 1.4 miliar orang di China kedengarannya banyak tapi aku pikir dalam 20 tahun lagi ini bisa membawa masalah besar buat China. Dan... kecepatan penurunan populasi ini akan kian bertambah," sambungnya.

Menurut analisis terbaru dari data populasi global PBB berdasarkan Pew Research Center, tingkat fertilitas global diperkirakan akan turun pada tahun 2070. Diketahui bahwa Global replacement fertility rate saat ini berada di angka 2.1 kelahiran. Tingkat kesuburan global saat ini adalah 2.5, tetapi diperkirakan akan turun menjadi 1,9 pada tahun 2100.

Global replacement fertility rate sendiri merupakan jumlah rata-rata anak yang harus dilahirkan oleh setiap wanita untuk menggantikan dirinya dari satu generasi ke generasi berikutnya.


 

 

KOMENTAR